spot_img
Tuesday, May 21, 2024
spot_img

Lalin Satu Arah Mergan Dikaji Satlantas

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Masih Ada 17 Lokasi Butuh Rekayasa Lalin

MALANG POSCO MEDIA- Wacana penerapan arus lalu lintas (lalin) satu arah di persimpangan Jalan Mergan- Jalan Raya Langsep tak bisa serta merta diterapkan. Harus berdasarkan kajian yang detail.

Ini menjadi perhatian Satlantas Polresta Malang Kota. Kajian yang dilakukan Forum Lalu Lintas Kota Malang diinisiasi Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang ini diharapkan bisa mengatasi persoalan kemacetan di Kota Malang.

Ini disampaikan Kasat Lantas Polresta Malang Kota Kompol Akhmad Fani Rakhim menanggapi rencana skema rekayasa arus lalin yang didalami Dishub Kota Malang tersebut. Salah satunya yang diwacanakan baru-baru ini, kawasan simpang di Jalan Mergan Lori.

“Memang itu masih wacana. Dan tidak serta merta akan dilaksanakan. Karena itu juga masih kajian kami juga akan dalami kembali,” papar Fani saat dikonfirmasi Malang Posco Media, Selasa (12/12) kemarin.

Ia mengakui akan banyak pertimbangan yang harus dipikirkan dan dibahas lebih detail lagi. Khususnya sebelum sebuah kebijakan pengaturan lalu lintas dibuat. Hal ini tentunya melibatkan Satuan Lantas Polresta Malang Kota.

Meskipun saat ini yang melakukan kajian adalah Dishub Kota Malang melalui Forum Lalin Kota Malang, nantinya Satlantas Polres Malang Kota akan ambil bagian.

“Pasti nantinya akan kami bahas juga di Forum Lalu Lintas. Dengan segala pertimbangan dan pantauan kami di lapangan,” papar Fani.

Ia menegaskan pihaknya pun pasti akan terlibat dan memberi arahan-arahan kelalulintasan sesuai porsi yang diampu pihaknya.

Fani mengakui apa-apa saja yang direncanakan dan dikaji untuk mengurangi titik kemacetan di Kota Malang akan diupayakan untuk bisa direalisasikan.

Tentunya dari hasil kajian yang komprehensif dan uji publik menyeluruh. Terkait skema  pengaturan lalin ini, Forum Lalu Lintas Kota Malang juga sebelumnya sudah menyebut beberapa lokasi lainnya selain Simpang Mergan.

Kajian manajemen dan rekayasa lalu lintas itu menargetkan beberapa titik kemacetan yang ada di seluruh wilayah kecamatan di Kota Malang. Selain di Simpang Mergan ada 17 titik kemacetan lain yang dikaji skema rekayasa lalinnya.

Seperti yang juga prioritas di Kecamatan Sukun ada di kawasan Simpang Klayatan Gang 3. Ini ditegaskan Kadishub Kota Malang R Widjaja Saleh Putra kemarin.

Ia mengatakan kawasan Simpang Klayatan Gang 3 merupakan simpang tanpa APILL (Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas). Rekomendasi jangka pendek yang diperlukan adalah melakukan penertiban bahu jalan dan melakukan pengaturan lalin simpang.

Selain itu juga ada di ruas Jalan Bandulan, ruas Jalan S Supriadi, ruas Jalan Ir Rais, Simpang Kacuk, Simpang Mergam, dan Jalan Gadang Bumiayu.

“Memang berdasarkan analisis perhitungan lalin kami, empat ruas jalan dan dua simpang ini perlu dilakukan adanya penanganan agar ruas jalan ini memiliki tingkat pelayanan yang baik,” jelas mantan Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kota Malang ini.

Tidak di Kecamatan Sukun saja, Kecamatan Blimbing juga memiliki titik kemacetan yang perlu ditangani. Target dari kajian ini ada di dua  kawasan. Yakni Kawasan MCC (Simpang tiga Jl A Yani- Jl LA Sucipto) dan kawasan Simpang Buk Gluduk (Jl Gatot Subroto- Jl Panglima Soedirman).

Untuk kawasan Kecamatan Lowokwaru, kawasan ruas Jalan MT Haryono-Jalan Gayajana- Jalan Sumbersari, kemudian ruas Jalan Sigura-gura dan Jalan Kalijaga (belakang UIN) hingga Jalan Saxophone menjadi target penanganan lalu lintas kedepan.

Untuk Kawasan Kecamatan Klojen, beberapa kawasan seperti Jalan Zaenal Arifin, Pasar Besar (PBM), Mgr Sugiyopranoto perlu dilakukan penanganan parkir on the street. Kemudian di Jalan BS Riyadi, Jalan Kahuripan dan Jalan Ade Irma Suryani perlu ada pelebaran jalan.

Terakhir, di Kecamatan Kedungkandang, titik kepadatannya juga cukup banyak yang butuh penanganan. Di antaranya seperti kawasan Jalan  Danau Ranugrati, kawasan Jembatan Kedungkandang, Muharto dan Simpang Jalan KH Malik.

“Intinya ini adalah langkah awal kami. Kajian-kajian ini bisa kembali didalami dan dipantau lagi di lapangan. Yang jelas kawasan-kawasan ini prioritas untuk segera ditangani tingkat kepadatannya,” pungkasnya. (ica/van)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img