Malang Posco Media – Harga Minyak Goreng (Migor) yang telah ditetapkan pemerintah Rp 14 ribu per liter masih sulit di dapatkan di pasaran yang ada di Kota Malang. Tidak sedikit di pasar rakyat yang menjual Migor harganya di atas yang telah ditetapkan pemerintah.
Menurut pantauan Malang Posco Media di Pasar Tawangmangu misalnya, ada penjual minyak goreng yang menjual Migor Rp 17 ribu per liter. Itupun stoknya terbatas.
“Stok terbatas. Jadi masih agak sulit kalau Rp 14 ribu,” ungkap salah satu pedagang yang tidak mau disebutkan namanya.
Di salah satu supermarket di dalam mal. Stok Migor terlihat banyak akan tetapi yang dijual hanyalah Migor kemasan 2 liter. Maka pembeli mau tidak mau harus membeli dengan harga Rp 28 ribu. Karena yang dijual hanyalah yang porsi 2 liter.
Terkait hal ini, Pemkot Malang mengakui tengah memantau pergerakan harga komoditi Migor tersebut. Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdaganan (Diskopindag) Kota Malang mengakui mendapat laporan belum stabilnya harga Migor di pasaran.
Untuk itu dalam waktu dekat, pekan ini, Diskopindag akan melakukan pemantauan di lapangan. Salah satunya melihat harga-harga Migor di pasar-pasar rakyat.
“Pantauan kami di toko-toko ritel modern sudah menerapkan harga Rp 14 ribu per liter. Tapi di pasar-pasar tradisional yang memang ada yang masih menjual dengan harga lebih tinggi dari Rp 14 ribu,” papar Kadiskopindag Kota Malang M Sailendra, Minggu (20/2) saat dikonfirmasi.
Meski begitu hal ini masih dianggap wajar karena adanya penyesuaian kebijakan dan ketersediaan stok yang ada. Menurutnya, harga minyak goreng di pasar rakyat akan selaras pada akhir bulan Februari ini.
Akan tetapi, pihaknya tidak akan tinggal diam jika harga Migor tersebut dibiarkan tinggi di pasaran. Diskopindag, lanjut Sailendra, sudah menyiapkan langkah alternatif dan upaya untuk mengendalikan harga Migor. Salah satunya dengan menggelar operasi pasar Migor.
“Operasi pasar minyak goreng itu nanti akan menyasar di tiap kelurahan,” paparnya.
Terkait mekanisme operasi minyak goreng secara detail saat ini masih dalam pembahasan pihak Diskopindag Kota Malang. Dipastikan operasi minyak goreng di kelurahan itu akan ditujukan untuk warga yang benar-benar membutuhkan saja.
Saat ini pihaknya masih melakukan koordinasi dengan pihak kelurahan dan kecamatan terkait operasi pasar minyak goreng tersebut. Dari perhitungannya, ada sebanyak 250 Kartu Keluarga (KK) di Kota Malang yang bisa disasar operasi pasar Migor.
“Kemungkinan, minimal minyak goreng yang kita butuhkan nanti sekitar 250 ribu liter untuk operasi,” pungkas mantan sekretaris KPU (Komisi Pemilihan Umum) Kota Malang ini. (ica/aim)