spot_img
Sunday, May 19, 2024
spot_img

Musrenbang Kecamatan Lowokwaru, Prioritaskan Penanganan Banjir dan Macet

Berita Lainnya

Berita Terbaru

NEW MALANG POS- Pembangunan infrastruktur penanganan banjir menjadi yang utama di Kecamatan Lowokwaru. Pasalnya masih ada beberapa titik lokasi di daerah Lowokwaru yang kerap terjadi banjir hingga menyebabkan kerugian bagi masyarakat.

Oleh karena itulah kemudian diusulkan pembangunan infrastrukturnya dalam kesempatan Musyawarah Pembangunan Daerah (Musrenbang) tingkat Kecamatan untuk penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2023, di kantor Kecamatan Lowokwaru (10/2).

Camat Lowokwaru Joao Maria Gomes de Carvalho memberikan laporan di Musrenbang Kecamatan Lowokwaru.

Camat Lowokwaru Joao Maria Gomes de Carvalho menyebut, dalam kesempatan musrenbang itu terdapat sebanyak 862 usulan program pembangunan.

“Persoalan utama masih berkisar urusan banjir, kami mendorong untuk penyelesaian titik banjir khususnya di Jalan Soekarno Hatta. Karena itu yang menyebabkan naiknya air di Tulusrejo dan Lowokwaru. Kalau terhadap banjir ada kurang lebih 150 rumah terendam banjir di dua wilayah itu,” kata Joao.

Selain infrastruktur penanganan banjir, Joao mengatakan ada pembangunan infrastruktur lainnya. Misalnya seperti pelebaran jalan untuk mengurangi kemacetan hingga pembangunan Tempat Pembuangan Sementara (TPS).

“Misalnya pelebaran jalan di sekitar Jalan Ikan Tombro. Lalu yang menyebabkan macet di kawasan Borobudur kami harapkan juga terealisasi. Termasuk nanti TPS yang diharapkan bisa ditambah,” imbuhnya.

Peserta Musrenbang Kecamatan Lowokwaru penuh semangat demi pembangunan wilayah Lowokwaru.

Musrenbang itu dihadiri oleh Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji dan Ketua DPRD Kota Malang secara daring. Selain itu hadir secara langsung oleh Trio Agus Purwono anggota DPRD Kota Malang dapil Lowokwaru dan juga Plt Sekretaris Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang M. Anis Januar, ST, MT.

Dalam sambutannya secara virtual, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menyebut bahwa Kecamatan Lowokwaru menjadi salah satu daerah yang perlu dituntaskan permasalahan banjirnya. Terlebih saat ini Pemkot Malang sedang membuat masterplan drainase untuk penanganan banjir. Namun demikian, program non fisik juga tidak boleh dilupakan.

“Ini nanti saya kira mana yang akan dibuat skala prioritas. Tetap utamakan yang berdampak luas. Fisik penting, tapi pemberdayaan UMKM juga sangat kita tekankan supaya ada keseimbangan. Sehingga perekonomian juga berjalan,” terangnya.

Apalagi, tambah Sutiaji, Kecamatan Lowokwaru merupakan daerah yang menjadi basis pendidikan. Pasalnya banyak lembaga pendidikan yang bertempat di daerah Lowokwaru. Sebut saja seperti Unversitas Brawijaya (UB) Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim hingga Universitas Islam Malang (Unisma).

Maka dari itu, diharapkan munculnya literasi yang makin baik utamanya untuk program-program pembangunan di Kecamatan Lowokwaru.

“Hampir 70-80 persen perguruan tinggi di Kota Malang ada di Lowokwaru. Untuk itu kita harus kuatkan. Mudah mudahan masyarakat Lowokwaru terliterasi dengan baik terkait pemberdayaan. Gambarannya, tahun 2023 ini kita harapkan puncak dari kebangkitan ekonomi nasional,” tutupnya. (ian/jon)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img