.
Saturday, December 14, 2024

Obesitas, Hindari Olahraga Lari Demi Kesehatan Sendi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media – dr. Aldico Juniarto Sapardan, Sp.OT, ahli dalam bidang Ortopedi dan Traumatologi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI), menekankan agar orang-orang dengan obesitas menghindari berlari sebagai kegiatan olahraga sehari-hari.

Hal ini karena lari dapat meningkatkan beban pada sendi dan otot bagian bawah. Sebagai alternatif, beliau menyarankan mereka untuk melakukan aktivitas fisik yang lebih ringan, seperti berjalan kaki, demi mencapai berat badan yang lebih ideal.

“Jadi kalau untuk penderita obesitas, lebih baik memilih olahraga kardio seperti senam atau berjalan kaki. Apabila ingin sekali berlari, ada baiknya diturunkan dulu berat badannya lewat olahraga kardio baru nanti berlari,” kata Aldico di Jakarta, Kamis (12/10).

Dalam penjelasannya, dr. Aldico menguraikan bahwa ketika seseorang berlari, beban yang ditanggung bagian bawah tubuhnya meningkat signifikan dibandingkan dengan berjalan dalam keadaan biasa.

Ketika berlari, ujarnya, ada tekanan hingga enam kali berat badan seseorang yang ditimpakan pada bagian bawah tubuh saat kaki menyentuh tanah.

Selain itu, bahkan bagi mereka yang memiliki berat badan normal, teknik lari yang tidak benar dapat menyebabkan masalah, seperti keseleo pada pergelangan kaki atau yang dikenal sebagai ankle sprain.

Oleh karena itu, jika seseorang yang memiliki berat badan berlebih memutuskan untuk berlari, risiko cedera dan masalah pada sendi kaki akan meningkat secara signifikan.

“Jadi lebih baik tidak memilih lari, karena bahaya ya risiko cederanya lebih banyak dibanding potensi untuk menjadi sehat,” katanya.

Orang-orang dengan obesitas yang ingin menjalani olahraga yang melibatkan tubuh bagian bawah dapat mengikuti saran dari Kementerian Kesehatan. Mereka menyarankan untuk berjalan kaki sebanyak minimal 10.000 langkah setiap hari atau bersepeda setidaknya 30 menit setiap hari.

Sebagai alternatif yang lebih santai, orang dengan obesitas disarankan untuk melakukan senam pernapasan, dengan frekuensi antara 3 hingga 5 kali seminggu dan setiap sesinya berdurasi paling tidak 40 menit.

Prinsip latihan Baik, Benar, Teratur, dan Terukur dapat menjadi patokan agar dapat menciptakan konsistensi dalam berolahraga. Harapannya kegiatan tersebut dapat membantu penderita obesitas menurunkan bobot tubuhnya ke kondisi ideal dan kembali sehat serta bugar.(ntr/mpm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img