MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sinergisitas orang dan guru menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam mendidik anak. Utamanya dalam mencapai tahap-tahap perkembangannya. Hal itu diungkapkan oleh Atika Permata Sari, M.Psi. yang menjadi pemateri dalam rangkaian agenda pembinaan tumbuh kembang anak pekan lalu. Acara ini merupakan hasil kerja sama antara Laboratorium Psikologi Terapan Keluarga-Anak (LPT-KA) dan Pusat Kegiatan Gugus (PKG) Kecamatan Lowokwaru.
Atika, panggilan akrabnya mengungkapkan bahwa kerjasama antara keluarga dan pihak sekolah sangat diperlukan. Begitupun dengan konsistensi yang kuat agar anak tidak mengalami perasaan kebingungan dalam bersikap dan berperilaku. Adapun anak-anak yang mengalami permasalahan di tahapan perkembangannya, bukan berarti ia tidak bisa menjadi orang yang sukses di kemudian hari.
“Saat menemukan permasalahan tersebut, ada baiknya kita sebagai orang tua dan pendidik segera melakukan penanganan agar proses pemulihannya bisa berlangsung dengan cepat pula,” tambahnya.
Dosen UMM ini juga menekankan pentingnya perhatian selama masa tumbuh kembang anak. Selain itu juga mengasah kemampuan utama dari anak sekaligus melatih apa-apa yang belum dikuasai oleh anak terkait. Dengan begitu, anak bisa mengejar ketertinggalan tahapan milestone yang dimiliki.
Atika juga menjelaskan red fllag perkembangan anak sehingga bisa segera ditindaklanjuti oleh para orang tua. Aspek pertama ialah motorik yang berfokus pada pergerakan fisik anak. Tiap usia memiliki perbedaan dan ciri tumbuh kembangnya masing-masing. Kemudian adapula aspek bahasa dan sosioemosional. Keduanya juga sama-sama memiliki standar perlu tidaknya anak dibawa ke pihak yang lebih profesional untuk dibantu.
Sementara itu, Ketua Pusat Kegiatan Gugus (PKG) Kecamatan Lowokwaru Sadia Mewar, M.Si. memaparkan bahwa semua anak seharusnya mendapatkan pembelajaran yang baik. Maka, pertemuan rutin dirasa menjadi salah satu upaya dalam mengevaluasi dan mencari solusi atas problematika yang sedang dialami.
Menurutnya, kesuksesan mendidik anak juga tidak lepas dari pemahaman pendidik mengenai tonggak capaian perkembangan anak. Pemahaman ini akan berefek pada seberapa maksimal tumbuh kembang peserta didik yang bergantung pada stimulasi yang diberikan. Maka penyesuaian kurikulum, rancangan stimulasi, hingga dasar asesmen harus berdasarkan pada milestone yang sesuai dengan usia.
Di sisi lain, salah satu peserta pembinaan dari Global Kids Ratih merasa senang dan menikmati serangkaian kegiatan tersebut. Materi-materi yang disampaikan dinilai bisa mengupgrade kualitas tenaga pendidik. “Sayangnya, menurut saya durasi yang diberikan kurang panjang. Kalau lebih lama, mungkin akan ada lebih banyak materi yang bisa diserap dan diimplementasikan dalam proses belajar mengajar di sekolah,” pungkasnya. (imm)