spot_img
Thursday, May 2, 2024
spot_img

Polresta Makota Imbau Jangan Sebar Foto JAP

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Aksi kekerasan terhadap anak selebgram Aghnia Punjabi dan Reinukky Abidharma, merupakan fenomena yang terus disorot publik. Namun, terkait pengunggahan foto sang anak di berbagai media sosial tanpasl sensor, harus disikapi dengan bijak.

Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan, pengunggahan foto korban anak berinisial JAP, 3,5 tahun ini, sudah selayaknya dihentikan. Pasalnya, sang anak saat ini sedang dalam pemulihan trauma psikologis.

“Kami mengimbau, agar foto-foto anak korban yang tanpa sensor di media sosial bisa dihentikan. Baik dari pihak keluarga atau masyarakat. Apalagi, saat ini sang anak sedang dalam proses pemulihan trauma,” ujarnya.

Menurutnya, dengan adanya unggahan atau tangkapan layar kondisi JAP saat usai dianiaya bisa berdampak buruk. “Ini bisa menjadi re-call (memanggil ulang), memori suram terkait kejadian yang dialaminya,” sebutnya.

Selain itu, hal ini bisa menjadi konsekuensi hukum ke depannya. “Karena ada aturan tentang perlindungan anak. Ini yang harus diperhatikan bersama, agar kita semakin hati-hati dan bijak dalam membagikan informasi di media sosial,” lanjut pria yang akrab disapa Buher, ini.

Ia juga memastikan, bahwa Polresta Malang Kota terus melakukan penindakan hukum secara tegas. Serta ikut membantu proses trauma healing, yang diberikan kepada korban JAP.  “Kami juga menggunakan psikolog profesional untuk membantu proses pemulihan mentalnya. Selain, kami juga selalu melakukan pendampingan terhadap korban melalui tim trauma healing,” tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, aksi kekerasan dialami putri sulung dari pasangan Reinukky Abidharma dan Aghnia Punjabi yang terbongkar, Jumat (29/3) pagi. Berawal dari laporan suster terduga pelaku bernama Indah, sang ayah tidak percaya.

Suami perempuan yang memiliki nama Hifdzan Silmi Nur Emyaghnia itu, langsung melihat rekaman CCTV yang terpasang di kamar sang anak. Di rekaman tersebut, ternyata suster Indah melakukan kekerasan Rabu (27/3) subuh.

Namun, ada dugaan tindakan ini sudah berulang kali dilakukan, hingga membuat sang anak luka-luka hingga trauma. Karena ada pengakuan dari sang suster sempat memukul dengan buku. Ia mengatakan nekat berbuat hal itu, karena kesal saat merawat korban selama ini. (rex/mar)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img