spot_img
Monday, May 20, 2024
spot_img

Promaris di MI Islamiyah Kebonsari, Ciptakan Produk Bermanfaat untuk Umat

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – MI Islamiyah Kebonsari Malang atau Sekolah SUKMA yang merupakan bagian dari Yayasan Lembaga Pendidikan Islam Kebonsari Malang (YLPIK), menghadirkan inovasi pembelajaran dengan mengangkat project yang diusung dengan konsep “Promaris” (Project Madrasah Riset). Program ini menjawab tantangan zaman untuk meningkatkan kemampuan abad 21 yaitu keterampilan berfikir kreatif (creative thinking), berpikir kritis dan pemecahan masalah (critical thinking and problem solving) berkomunikasi (communication) dan berkolaborasi (collaboration).

Direktur 1 YLPIK H. Aldino Sibghotullah Mafa menjelaskan, pelaksanaanya, anak didik mulai kelas 1-6 di MI Islamiyah diberikan masalah yang mana siswa akan menciptakan produck khusus tiap kelompoknya. Promaris di Sekolah SUKMA ini dikemas dalam Pekan Riset yang dijadwalkan tiap semesternya oleh siswa TK, MI dan SMP Sekolah SUKMA yang dijadwalkan bersama. Pekan Riset MI Islamiyah kali kedua ini digelar mulai April sampai 4 Mei kemarin.

“Gebrakan ini menjawab tantangan dalam penerapan kurikulum Merdeka. Dimana MI Islamyah sendiri juga bagian Madrasah Kementerian Agama yang dianjurkan mengikuti program penguatan profil pelajar Pancasila Rahmatan Lil Al-Amin. Sehingga YLPIK berinovasi lebih dengan mencoba setiap anak dapat menciptakan produk yang dapat bermanfaat untuk umat,” terangnya.

Tahapan Promaris ini dimulai dengan Presenting, Analizing, Planning, Executing dan Reporting yang biasa disingkat PAPER. Terakhir, sekolah akan mengundang orang tua untuk melihat pemaparan ide kreatif peserta didik.

Aldino menyebut, manfaat Promaris yang digagas YLPIK ini tidak hanya bertitik pada ide anak dalam menyelesaikan masalah saja. Tapi anak dapat mandiri, kolaborasi, menciptakan kreasi, dan berlatih berbicara, juga berani mengungkapkan ide di depan orang banyak yang nantinya disaksikan orang tua mereka. Serta berakhlaq mulia menjadi insan rahmatan lil alamin.

“Tema dan masalah yang dipilih tiap kelas berbeda-beda sehingga inovasi kreasi yang anak-anak ciptakanpun berbeda. Ada yang hasil nyata berupa benda maupun karya seni. Di akhir tahapan para murid mengumpulkan karya digital yang kemudian di upload di medsos agar murid mempunyai kenangan dan refleksi terhadap setiap karyanya. Gebrakan baru ini benar-benar membuat anak lebih semangat dalam belajar dan berkreasi,” tegas dia.

Tak kalah serunya, di kelas 1 yang semester lalu mengambil tema kearifan lokal, kini mencoba beralih mencoba hidup berkelanjutan dengan mengusung manfaat sampah. Handri Sulistyowati sebagai guru kelas 1 banyak mendapatkan suka duka saat mendampingi anak-anak dalam mewujudkan ide-ide mereka. S

Ia menyebut, semester 1 lalu awalnya ia pesimis apakah anak kelas 1 bisa menciptakan ide dari masalah yang diberikan. Ternyata mengejutkan, di hari pertama satu anak langsung angkat tangan dan mengutarakan idenya ingin mengenalkan budaya Indonesia dengan membuat baju dia jawab dengan bahasa anak.

“Katanya; buat baju aja bu, kan nanti orang-orang kenal baju adat kita. Luar biasa lega saya saat itu, tentu bu guru pancing lagi dengan pertanyaan lainnya. Alhasil 5 kelompok mempunyai ide masing-masing,” ungkapnya 

Sedangkan semester ini tema yang dipilih lebih familiar hingga membuat mereka dengan cepat mengeluarkan idenya. Ada yang membuat karya dari sampah organik dan ada pula yang membuat karya dari sampah non organik. Semester ini anak-anak lebih lancar dalam menjalani tiap langkah Promaris belajar dari pengalaman semester lalu. Waktu penyelesaiannya pun lebih singkat.

Kelas lainnya rata-rata juga lebih kreatif dan semester ini lebih banyak yang membuat karya digital. Ada yang video pendek, transisi, vlog dan lain lain.

“Kelas 5 misalnya di semester ini ada yang membuat transisi keberagaman baju adat. Mereka tidak tanggung-tanggung dalam penyelesaian tugas ini. Ada yang menyewa, ada pula yang membuat baju adat kreasi sendiri. Jika penasaran dengan karya mereka, datang dan saksikan di sekolah SUKMA bulan Juni nanti di acara pembagian raport perkembangan siswa,” tandasnya. (ian/sir/jon)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img