MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Beberapa desa di Kecamatan Lawang menjadi daerah rawan bencana banjir dan longsor. Hal ini menunjukkan pentingnya kebutuhan vegetasi untuk menjaga ekosistem alam. Utamanya agar tidak sampai terjadi bencana. Hal inilah yang didorong oleh Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto kepada Pemerintah Desa untuk bisa mengajak warga bergotong-royong.
Dorongan penghijauan itu menyusul peristiwa bencana longsor yang terjadi di desa tersebut selama dua hari. Yakni pada Selasa (8/3) dan Kamis (10/3). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pun juga memantau bahwa ada kemungkinan akan terjadi longsor susulan.
Didik menyarankan pihak Pemerintah Desa Sumberngepoh untuk melakukan penanaman pohon. Ia meminta agar pihak pemdes bisa berkoordinasi dengan warga untuk bisa melakukan hal tersebut.
“Tanah di tebing longsor milik warga. Maka kami sarankan untuk melakukan penanaman pohon. Longsor sudah sangat merugikan bagi petani terutama lahannya yang tertimbun,” ujar Didik, Jumat (11/3).
Ia mengatakan bahwa Pemkab Malang siap membantu dalam penanaman pohon tersebut. Namun, saat ini pihaknya masih melakukan inventarisasi kerugian petani akibat lahan yang tertutup.
“Saat ini kami perlu lakukan uji dulu. Kami perlu inventarisir kerugian warga dulu yang terjadi akibat longsor dan banjir,” terang mantan Ketua DPRD Kabupaten Malang itu.
Seperti diketahui, Selasa (8/3) lalu, terjadi longsor dan banjir di sejumlah titik di Kecamatan Lawang. Dampaknya, sejumlah rumah warga terendam air luapan sungai dan lumpur. Selain itu, juga terdapat satu korban jiwa yang hanyut akibat derasnya aliran sungai di Lawang. Proses pembersihan material yang terbawa banjir dan longsor masih terus dilakukan tim gabungan hingga saat ini.
Didik menambahkan, pepohonan yang ditanam untuk vegetasi nantinya ialah pohon dengan akar tunggang. Sehingga keberadaannya dapat memperkuat struktur tanah dan bisa mencegah erosi tanah. “Sehingga kuat dan mampu menahan tanah agar tidak longsor,” kata Didik. (tyo/imm)