spot_img
Saturday, May 18, 2024
spot_img

Rencana Pembangunan Art Center; Dewan : Pembangunan Itu Kebutuhan, Bukan Keinginan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Rencana pembangunan Art Center senilai Rp 20 miliar yang diusulkan Dinas Pariwisata Kota Batu melalui Penentuan Proyek Strategis Daerah (PSD) dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Kota Batu Tahun 2023-2026 mendapat banyak kritik dari anggota legislatif Kota Batu.

Salah satunya adalah Anggota Komisi A DPRD Kota Batu, Ludi Tanarto. Ketua Fraksi PKS Kota Batu ini menilai bahwa pembangunan Art Center bukan termasuk kebutuhan, namun keinginan. Pasalnya masih banyak pembangunan fisik yang primer atau mendasar yang belum tertangani.

“Waktu pembahasan PSD dalam RPD Kota Batu Tahun 2023-2026, pembangunan Art Center termasuk salah satu yang saya kritik. Cuman waktu itu belum ada Kepala Dinas, hanya ada kepala Bapelitbangda. Karena memang belum waktunya Kepala Disparta hadir waktu itu,” ujar Ludi kepada Malang Posco Media, Jumat (10/6).

Ludi menanyakan seberapa urgent pembangunan Art Center bagi masyarakat Kota Batu. Pasalnya masih banyak aset Pemkot yang masih bisa dipergunakan seperti Gedung Kesenian di Oro-Oro Ombo dan Sendra Tari di Sisir.

“Saya kritik apakah Art Center urgent (mendesak.red). Karena menurut saya masih ada Gedung Kesenian dan Sendra Tari dan masih banyak tempat dan ruang lain. Apakah (Art Center.red) urgent banget, sementara pembangunan infrastuktur di masyarakat sangat mendesak luar biasa,” bebernya.

Berbicara pembangunan fisik, lanjut warga Junrejo ini bahwa pihaknya meminta agar eksekutif mengusulkan program yang dibutuhkan dan bersentuhan langsung dengan masyarakat. Bukan pembangunan fisik karena keinginan.

“Kalau kita bicara bangun itu bukan masalah ingin. Tapi adalah kebutuhan. Kalau keinginan itu tidak ada batasnya. Tapi kalau kebutuhan itu prioritas. Nah kita sangat ingin Batu itu maju, tapi kan prioritasnya ya,” paparnya.

“Apalagi ada rencana Gedung Kesenian mau dibangun hotel (penginapan.red). Itukan tidak relevan dan seharusnya untuk bangun hotel serahkan ke swasta lah. Lebih baik direvitalisasi (Gedung Kesenian.red) itu lebih baik,” tegasnya.

Lebih lanjut, Ludi menerangkan jika Gedung Kesenian memang sudah tidak muat. Event-event sudah banyak dan luar biasa dan tempat tidak memadai dirinya sangat setuju dengan pembangunan Art Center.

“Sekarang ini kan masih belum sampai di tahap itu, artinya kebutuhan ruang itukan belum ada hari ini. Sementara kebutuhan primer (mendasar.rer) lain yang berhubungan dengan hajat hidup orang banyak sudah di depan mata. Mulai yang komplain trotoar, gorong-gorong, jembatan dan infrastuktur yang belum tertangani” ungkapnya.

Tidak hanya itu, Ludi mendorong agar Dinas Pariwisata Kota Batu fokus menggelar event-event berkelanjutan bagi seluruh seniman dan budayawan di 24 Desa/Kelurahan secara bergantian dengan mengundang masyarakat dan pelajar di Kota Batu. Secara tidak langsung akan kembali menggeliatkan perekonomian dan juga pelestarian budaya.

“Dengan menggelar event-event reguler dari seluruh desa/kelurahan secara bergantian dan berkelanjutan juga bisa melibatkan pelaku sound system lokal. Dengan program-program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat itu, secara tidak langsung perekonomian tumbuh, pelaku seni budaya bisa tetap berkarya. Sekaligus melestarikan seni dan budayanya,” paparnya.

Sebelumnya disampaikan oleh Kepala Disparta Kota Batu, Arief As Siddiq bahwa saat ini pihaknya tengah fokus dan memprioritaskan pemanfaatan Sendra Tari Arjuna Wiwaha yang ada di Kelurahan Sisir, Kota Batu.

“Jadi gini, pada prinsipnya kita prioritas memanfaatkan Sendra Arjuna Wiwaha. Disamping disana luas, representatif, kemudian parkir dan perawatan lebih optimal. Kita berorientasi diana,” ujar Arief kepada Malang Posco Media, Kamis (9/6) lalu.

Meski Disparta saat ini memprioritaskan pemanfaatan Sendra Arjuna Wiwaha, Arief juga dijelaskan bahwa Disparta tetap melakukan perawatan terhadap Gedung Kesenian yang ada di Jalan Oro-oro Ombo.

“Namun untuk Gedung Kesenian tetap kita rawat. Namun untuk pemanfaatan lebih mengoptimalkan Sendra Tari Arjuna Wiwaha karena baru kita benahi, promosikan dan temen-temen sangat berminat dan kapasitas lebih besar,” tegasnya.

Saat ditanya terkait dengan hasil uji forensik Gedung Kesenian yang menyatakan bahwa gedung sudah tidak layak, Mantan Kepala DLH ini menegaskan jika hasil tersebut menjadi kewenangan Pemerintah Daerah.

“Itu menjadi kewenangan dari pemerintah daerah, yang mana kita selaku dinas yang memanfaatkan. Pelaku seni yang saat ini berlatih (di Gedung Kesenian.red) bisa berlatih ke Sendra Tari Arjuna Wiwaha yang lebih nyaman (dalam.red) menjalankan aktifitas,” bebernya.

Lebih lajut, dengan terpusat di Sendra Tari Arjuna Wiwaha, pihkanya ingin pengembangan aktifitas seni dan budaya tidak terpecah antara di Gedung Kesenian dan Sendra Tari Arjuna Wiwaha. Karena menurutnya Sendra Tari di Sisir tersebut lebih representatif.

Tidak hanya itu rencana Disparta untuk membangun Art Center tepat dibelakang Sendra Tari Arjuna Wiwaha diungkap Arief kerena Disparta ingin ada Sendra Tari Indoor (dalam ruangan.red) yang mampu menampung diatas 1000 pengunjung. Melengkapi Sendra Tari Arjuna Wiwaha yang memiliki konsep Outdoor yang memiliki kapasitas 1200 pengunjung.

“Sendra Tari Arjuna Wiwaha bagusnya pagi dan sore. (Art Center.red) Kalau even skala besar agar tidak kena terik matahari dan perlu ditata bagus interiornya. Tahun ini kita ajukan DED (Perencanaan.red). Untuk pembangunan tahun 2023 dibangun di aset milik pemerintah seluas 3,3 hektar,” terangnya.

Dengan rencana Disparta memusatkan pelaku seni dan budaya berlatih dan tampil di Sendra Tari Arjuna Wiwaha dan rencana pembangunan Art Center senilai Rp 20 miliar. Maka untuk Gedung Kesenian yang ada di Oro-Oro Ombo akan dimanfaatkan untuk sektor lain seperti pengembangan dan ruang pamer UMKM dan ekraf.

“Untuk (Gedung Kesenian.red) dimanfaatkan multi fungsi untuk sektor lain seperti pengembangan produk UMKM, ekraf dan pengembangan penerapan (hotel.red) yang berkontribusi terhadap Pendapatan Daerah,” pungkasnya. (eri)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img