MALANG POSCO MEDIA, MALANG – SMA Negeri 8 Malang kembali menerapkan pembelajaran daring 100 persen. Itu seiring dengan bertambahnya siswa yang terpapar covid-19. Seperti yang diberitakan sebelumnya, ada satu siswa yang terinfeksi virus ini. Selanjutnya, Rabu (2/1) kemarin, ada kabar satu siswa lain juga terkonfirmasi positif covid-19.
kepala SMAN 8 Malang Anis Isrofin, M.Pd membenarkan kabar tersebut. Ia mengatakan awalnya hanya satu kelas yang daring, yakni kelas yang siswanya positif covid pertama. “Demi kebaikan bersama saat ini daring total. Karena ternyata ada penambahan kasus lagi. Kita juga sudah konfirmasi dengan kepala cabang dinas pendidikan kota malang-batu,” ujar Anis.
Diketahui kebijakan daring total merupakan inisiatif sekolah. Dan juga permintaan dari orang tua siswa. Tujuannya agar orang tua tidak resah dan khawatir tentang kesehatan anak mereka. penambahan kasus ini berasal dari klaster yang sama. Yakni di kelas yang sama. “Sebab, kesehatan dan keselamatan adalah hal utama. Karena penambahan kasus tersebut diadakan pembelajaran daring,” kata dia.
Anis menjelaskan, meskipun pembelajaran 100 persen daring, para guru masih masuk seperti biasa. Hanya beberapa guru yang juga melakukan daring karena kontak erat dengan siswa Covid-19. “Kalau guru masih masuk kerja. Jadi mengajar dari sekolah secara daring. Kami juga melakukan tracing,” lanjut Anis.
Menurutnya, daring total adalah keputusan yang paling tepat. Sebab, melihat kondisi sekolah yang rentan terhadap penyebaran virus. Sekolah juga memfasilitasi dan mengakomodir apa yang diinginkan orang tua siswa. “Jika terjadi sesuatu sekolah harus bertanggung jawab. Apalagi siswa kita sekitar 1000 lebih. Orang tua was-was. Sehingga untuk mengurangi resiko kita terapkan daring total,” paparnya.
Sambil menunggu hasil tracing dan hasil PCR. Para siswa belajar di rumah masing-masing. Meskipun begitu, Anis berharap bahwa siswa mereka dapat sabar dan tabah dalam menghadapi situasi.
Untuk proses pembelajaran mereka diimbau untuk tidak begitu resah. Karena SMAN 8 Malang memiliki Learning Management System (LMS). LMS merupakan sistem yang berisi tentang materi pembelajaran siswa.
Siswa dapat memahami materi walau pembelajaran daring. Bahkan di LMS juga terdapat presensi siswa per mata pelajaran. Sehingga guru-guru dapat memantau perkembangan belajar siswa dengan baik.
Adapun dari pihak guru, hingga saat ini terkonfirmasi semua sehat. Anis menegaskan tidak ada satu pun guru yang terpapar. “Alhamdulillah sehat semua. Guru dan siswa kami sudah vaksin dosis pertama dan kedua. Mungkin ada beberapa yang belum karena kondisi tidak sehat. Tapi 99,9 persen sudah vaksin semua,” tandasnya. (mda/imm)