.
Saturday, December 14, 2024

UMM Gandeng Bumdes Desa Batur Semarang

Taman Benih Kentang Unggul Bebas Virus

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan kerja sama dengan Bumdes Desa Batur, Kabupaten Semarang untuk melakukan penanaman kentang. Hal itu didasarkan pada proses penanaman kentang di Desa Batur yang tidak tersertifikasi, hingga menyebabkan gagal panen karena virus maupun penyakit. Kerja sama ini dibantu dengan Kemendikbud Ristek (Kementrian Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi) dalam program Matching Fund.

Program ini adalah kolaborasi antara perguruan tinggi dengan mitra untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di mitra dengan ekosistem Kampus Merdeka (melibatkan mahasiswa). Ketua Pelaksana Program, Dr. Ir. Syarif Husen, M.P. mengatakan, percaya UMM mampu membantu kelompok tani desa binaan BUMDes untuk mandiri dalam produksi benih kentang, dengan program kementerian lain yaitu Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) mahasiswa turun dalam pelaksanaannya dengan petani.

Kegiatan ini berlangsung mulai Juli hingga Desember 2022, dengan melibatkan mahasiswa UMM melakukan penanaman benih kentang unggul bebas virus untuk mewujudkan kemandirian petani dalam memproduksi benih kentang daya hasil tinggi dan berkualitas di Bumdes Mutiara Arta Desa Batur Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Jawa Tengah.

‘’Beberapa kegiatan yang dilaksanakan selain kegiatan budidaya kentang menggunakan teknologi dari UMM, diantaranya penanaman benih dari umbi dan stek mini hasil dari kultur in vitro,’’ katanya.

UMM juga memberikan pendampingan dalam sertifikasi BUMDes. Untuk tambahan pendalaman kegiatan mahasiswa, mahasiswa juga diberikan kuliah tamu mengenai wirausaha produsen benih dan sertifikasi benih kentang.

Hasil kerja sama ini diharapkan memberikan mahasiswa gambaran terkait dengan praktik kerja yang langsung pada lapangan. ‘’Program ini juga menawarkan mahasiswa langsung melakukan riset terkait dengan budi daya kentang mulai dari hulu sampai ke hilir,’’ tambah Syarif Husen.

Keuntungan dari kerja sama tersebut bagi pelaku usaha (BUMDes) mampu mengembangkan bisnis yang sudah mereka miliki sebelumnya. Awalnya menjadi petani tembakau saat ini menjadi petani kentang karena nilai ekonomi lebih tinggi.

‘’Budidaya kentang berasal dari Bibit sampai tunas yang bisa diperjualbelikan. Bagi dunia akademik langkah ini sebagai bentuk aktualisasi keilmuan yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat,’’ tuturnya.

Selain itu, peran Kemendikbud sangat besar karena mampu menjembatani dunia usaha dengan pendidikan. ‘’Harapannya program ini memiliki keberlanjutan agar mampu memberikan manfaat kepada masyarakat, perguruan tinggi, dan dunia usaha,” pungkas Syarif Husen. (adv/nda/udi)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img