spot_img
Saturday, May 18, 2024
spot_img

Air Terjun Misteri Supit Urang, Masih Alami Dikeliling Tanaman Bambu

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Desaku Wisataku

NEW MALANG POS, MALANG-Alam yang indah masih menjadi potensi yang sayang untuk dilewatkan di pelosok Kabupaten Malang. Tanah pegunungan, hutan, hingga pantai menjadi daya pikat. Salah satunya di Desa Srigading Kecamatan Lawang. Menapaki Desa Srigading, selain menemukan situs bersejarah seperti batu candi, ada potensi alam tersembunyi yang patut jadi jujukan. Yakni Air Terjun Misteri Supit Urang.

Penggemar wisata alam pastinya tidak boleh melewatkan air terjun cantik di Dusun Gading Desa Srigading itu. Coban Misteri Supit Urang sudah cukup lama ditemukan. Lokasinya di wilayah perum Perhutani. Namun tidak banyak yang tahu keberadaannya.

Karena masih jarang diketahui, pengunjung yang datang bisa menikmati keindahan air terjun misteri ini tanpa terganggu kehadiran banyak orang. Coban Misteri Supit Urang sangat unik karena memiliki dua air terjun dengan ketinggian kurang lebih 15 meter.

“Memang sudah lama tetapi masih alami jadi tidak banyak yang berubah dari aslinya,” kata Kepala Desa Srigading Hadori.

Pemandangannya di sekitar lokasi juga sangat indah karena daerah sekitar air terjun dipenuhi dengan tanaman bambu yang rindang. Air terjun itu merupakan destinasi yang terbilang membutuhkan jiwa petualang untuk bisa tiba di lokasi.

Jika pengunjung datang menggunakan kendaraan pribadi, harus parkir di rumah penduduk sekitar dan melanjutkan perjalanan ke air terjun dengan berjalan kaki. Seperti namanya air terjun ini cukup misterius, semakin mendekat ke lokasi hanya ada ketenangan dan suara gemericik air yang terasa. Cocok bagi yang hendak mengistirahatkan diri dari kesibukan perkotaan.

Waktu yang dibutuhkan berjalan kaki kurang lebih 30 menit untuk sampai ke air terjun dari tempat parkir kendaraan. Jarak air terjun dengan jalan beraspal kurang lebih 900 meter. Jika pengunjung datang menggunakan kendaraan roda dua, kendaraan tersebut bisa masuk ke area wisata. Namun harus hati-hati karena daerah air terjun cukup licin.

Hadori menyebut, karena masih asri, tidak ada satupun penjual makanan di lokasi termasuk para warga sekitar. Warga hanya berjualan di rumah-rumah di sekitar akses jalan menuju Coban. Meski begitu masih ada fasilitas seperti toilet umum. Tersedia juga gazebo dari bambu bagi para pengunjung yang ingin beristirahat.

“Sampai saat ini dikelola Perum Perhutani dan masih dibiarkan alami. Setahu saya sempat ada tawaran pengelolaan oleh investor namun masih dibiarkan lestari,” ungkapnya.

Desa Srigading dan air terjunnya juga menjadi salah satu lintasan favorit yang dilewati para penggandrung olahraga sepeda, sehingga terdapat bike park dan rest area, tepatnya di Dusun Jeruk.(tyo/agp)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img