.
Saturday, December 14, 2024

Geliat Wisata Desa di Libur Lebaran

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Libur lebaran menjadi kesempatan untuk bangkit dan menggeliatkan ekonomi pariwisata. Dua tahun pandemi membuat sektor wisata, baik yang berskala besar hingga yang dikelola desa menjadi terpuruk.

Salah satunya di Desa Pandanmulyo Kecamatan Tajinan. Destinasi wisata yang dikelola pemerintah desa banyak dikunjungi wisatawan. Pengelola hingga unsur pendukung di dalamnya seperti penyedia jasa dan pengusaha mampu meraup keberkahan dari libur lebaran.

Di antaranya, dampak baik mampu cukup membuat tersenyum penyedia jasa peminjaman ban renang. Salah satunya Munif, 25 tahun, penjaga persewaan ban di tempat wisata D’Embung Park di Desa Pandanmulyo Kecamatan Tajinan.

Ia mengaku dalam waktu tiga jam pada hari Kamis (5/4) lalu saja, penyewaan ban sudah ludes dua kali dipinjam pengunjung. Munif memiliki 40 ban renang yang disewakan. Sejak pukul 09.00 hingga pukul 12.00, 40 ban tersebut sudah dipinjam dua kali anak-anak untuk berenang di dua kolam D’Embung Park.
“Iya sampai 80 ban dipinjam. Ramai lagi wisatawan yang datang saat libur lebaran tahun ini,” katanya, Senin (9/5).

Dia menjelaskan, satu kali peminjaman ban seharga Rp 5 ribu. Tidak ada batasan waktu untuk meminjam ban berwarna hitam itu. “Ya akhirnya sampai ada orang tua wisatawan yang datang itu mau pinjam gak ada (habis), karena dipakai semua. Ya kalau ramai harusnya nambah,” kata dia.

Penghasilan dari penyewaan ban sendiri dari tiga jam itu jika dikalkulasi Rp 160 ribu. Namun uang tersebut dia setor ke pengelola D’Embung Park.Semuanya disetorkan lebih dulu ke pengelola wisata. Meskipun begitu, dalam sehari jika ramai dia mampu dibayar Rp 75 ribu hingga Rp 100 ribu.

Munif pun bersyukur dengan dibukanya D’Embung Park. Sebab penghasilan seperti itu lebih banyak didapat dari hasil sebagai buruh tani. Munif pun lebih memilih bekerja sebagai penyedia jasa penyewaan ban jika D’Embung Park buka.

“Kalau tidak ada ini (persewaan ban) kan saya buruh tani. Tapi kalau D’Embung Park buka saya kerja disini. Bayarannya hampir sama. Tapi kerjanya lebih enak,” tukasnya.

D’Embung Park yang dikelola Bumdes Pandanmulyo itu baru buka hari ini Kamis (5/5) lalu. Sebelumnya wisata yang terletak di pedesaan ini tutup sejak akhir Januari 2022. Alternatif wisata ini menjadi jujugan karena murah meriah.

Kepala Desa Pandanmulyo Sutikno menjelaskan, pada saat pembukaan saja sudah ada lebih dari 400 wisatawan yang berkunjung ke D’Embung Park. “Kalau dari parkir sepeda motor dan mobil tadi ada 200-an kendaraan. Ambil saja satu kendaraan bawa dua orang jadi ya hampir 400,” ujarnya terpisah.

Sutikno pun tidak menyangka wisatawan cukup antusias dan berbondong-bondong datang ke tempat wisata yang terletak di tengah sawah atau perkebunan itu.
“Medsos pengelola wisata saja belum aktif. Ya kemarin itu karang taruna anak muda-muda itu saya bilang ‘mau kerja gak?’ akhirnya mereka mau. Ya buka langsung hari ini,” kata dia.

Wisatawan yang datang kebanyakan dari Kota Malang, hingga warga kecamatan di sekitar, yakni Kecamatan Pakis, Tumpang, hingga Jabung Kabupaten Malang.
“Banyak juga pelanggan yang sudah pernah kesini sebelumnya,” ujar Sutikno.

Sementara itu, untuk harga tiket sendiri di wisata yang hadir pada pertengahan 2020 lalu itu Rp 5 ribu dan juga membayar retribusi parkir Rp 3 ribu. Dengan harga tiket tersebut, wisatawan mendapat fasilitas kolam renang untuk anak-anak, melihat budidaya ikan koi dan nila serta perkebunan kubis, jeruk, hingga jambu yang terletak di dalam tempat wisata itu.

“Kami konsepnya memang wisata edukasi. Dan di embung itu ada nila dan koi. Ada 200 lebih dan dikelola langsung oleh pemuda kami. Jadi anak-anak bisa melihat langsung budidaya ikan ataupun kubis dan jeruk disini,” tuturnya. (imm/tyo)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img