Malang Posco Media – Peristiwa pembunuhan terjadi di Dusun Manggisari, Desa Bocek, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Selasa (7/6) pukul 07.00. Korban yakni Wurlin, 70. Dia ditemukan meninggal dunia dalam keadaan wajah tertutup bantal di lantai dapur. Sedangkan sang cucu, Muhammad Syaifudin, 17, mengalami luka gorok di leher dan perut.
Kali pertama yang mengetahui peristiwa ini, yakni Miskan, 54, warga Dusun Tumpangrejo RT08 RW15, Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Dia kaget melihat kedua korban dan memilih melapor ke perangkat desa dan polisi. “Korban atas nama Syaifudin dirawat di RS Prasetya Husada,” kata Kapolsek Karangploso, Iptu Bambang Subinajar.
Taksim, salah satu warga sekitar mengaku mengetahui Syaifudin, keluar dari rumah meminta tolong dalam kondisi leher berlumur darah dan perut luka. “Bersama warga lain, korban ditolong dan dibawa ke rumah sakit. Sementara anggota yang datang, masih melakukan penyelidikan,” ungkapnya. Polisi juga menyita pisau belati seukuran 40 cm, dengan gagang kayu warna hijau.
Pisau itu, diduga yang digunakan untuk membunuh Wurlin dan menganiaya Syaifudin. Polisi yang melakukan olah TKP, di lokasi kejadian atau ruang tamu, terdapat bercak darah, pisau berada di kasur, HP di atas meja, dan darah berceceran di lantai dalam rumah. Informasi yang dihimpun Malang Posco Media, pembunuhan dan penganiayaan ini diduga dilakukan Mat Rokan, suami Wurlin.
Warga dan petugas sendiri masih melakukan pencarian dan pengejaran terhadap Mat Rokan. Awalnya, informasi yang beredar di masyarakat sangat simpang siur. Kabar pertama, Syaifudin dianiaya Wurlin. Setelah itu, dia nekat gantung diri. Warga sendiri, memilih menutup mulut dan enggan memberi informasi. (mar)
