spot_img
Monday, May 20, 2024
spot_img

Unisma Peringati Hari Pendidikan Nasional 2023

Rektor Tekankan Produktivitas dan Inovasi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Civitas Akademika Universitas Islam Malang (Unisma) memperingati Hari Pendidikan Nasional, Selasa (2/5) kemarin. Upacara Hardiknas dipimpin langsung Rektor Unisma, Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si. Apel dilaksanakan di halaman depan kampus Unisma dengan diikuti oleh para wakil rektor, dekan, kaprodi, dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa.

Dalam momentum tersebut, Prof Maskuri menyampaikan, Unisma harus menjadi pelopor dalam mewujudkan lembaga pendidikan tinggi yang inovatif dan produktif. Program pendidikan harus berorientasi mengangkat harkat dan martabat manusia agar mereka mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Baik secara individu maupun kehidupan bermasyarakat.


Selain itu, kata dia, pendidikan didesain sesuai dengan zaman dan kodrat manusia. Maka dalam hal ini Unisma harus selalu adaptif terhadap perkembangan dunia.

Inovasi
KHIDMAT: Pengibaran Bendera Merah Putih oleh mahasiswa Paskibra Unisma saat upacara Hari Pendidikan Nasional Tahun 2023


“Kalau selalu berada di zona nyaman, maka jangan harap kita dapat berdaya saing. maka kita harus keluar dari zona nyaman. Memang tidak nyaman, karena aktivitas semakin tinggi. Tapi harus kita lakukan karena kemajuan bangsa tergantung pada pendidikan,” ucapnya.


Pria asal Tuban ini mengajak seluruh elemen bangsa, khususnya civitas akademika Unisma untuk memiliki kreatifitas dan inovasi. Namun hal itu tidak bisa dicapai tanpa adanya imajinasi dan inspirasi.


“Kita sulit mengembangkan kreativitas dan inovasi, tanpa adanya imajinasi dan inspirasi. Dan pendidikan itu tidak hanya intelektual dan rasionalitas tetapi juga iman, takwa dan moralitas,” terangnya.


Prof Maskuri juga menyampaikan bahwa peringatan Hari Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengingat jasa-jasa para pahlawan khususnya Ki Hajar Dewantara. Selain itu, 2 Mei juga diharapkan menjadi momentum untuk menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme bagi seluruh insan pendidikan.

Prof Maskuri mengutip semboyan Ki Hajar Dewantara yang digunakan dalam sistem pendidikan di Indonesia. Yang dalam bahasa Jawa dengan semboyan Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani.

“Semboyan tersebut dapat diterjemahkan, bahwa Ing Ngarsa Sung Tulada: di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik.

Ing Madya Mangun Karsa: di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide.

Serta Tut Wuri Handayani: dari belakang seorang guru harus menjadi motivator, pendorong dan pembimbing,” terang Prof Maskuri.

Dia melanjutkan, Sumberdaya Manusia (SDM) merupakan kunci membangun peradaban dan daya saing bangsa. Maka manusia sebagai hamba Allah dalam menjalankan tugas kekhalifahan, dibekali akal pikiran, juga dipandu dan dibimbing oleh kitab suci.

“Alquran mengajarkan bahwa upaya membangun peradaban yang mampu mewujudkan kemajuan, kesejahteraan dan keselamatan setidaknya harus berasaskan kepada tiga hal prinsip. Yaitu prinsip ketuhanan, kemanusiaan dan kedamaian,” terangnya. (imm/mpm)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img