spot_img
Monday, May 13, 2024
spot_img

Terapkan Prinsip ESG, Desa Senggreng Kembangkan Taman Edukasi Lemon

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Lahan seluas 6.000 meter persegi di Dusun Ngrancah Desa Senggreng Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang, bakal disulap menjadi taman edukasi jeruk lemon. Pengembangan lahan itu dilakukan Pemerintah Desa Senggreng, menyusul  kerja sama Corporate Social Responsibility (CSR) dengan Bank BRI Cabang Kepanjen.

Lahan seluas 6.000 meter persegi tersebut sebenarnya berada dalam kewenangan Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Kabupaten Malang. Sementara Pemdes Senggreng diberi keleluasaan untuk mengelola lahan tersebut.

“Program kerja sama dengan BRI ini sendiri merupakan upaya berkelanjutan dalam memperkuat penerapan prinsip ESG (Environmental, Social and Governance). Di mana hanya dikhususkan di Desa Brilian (Desa binaan BRI) yang melibatkan stakeholder desa dan nasabah,” ujar Kepala Desa Senggreng Rendyta Witrayani Setyawan, Kamis (8/9).

Ditambahkannya, pengembangan ini menjadi salah satu dukungan penting dalam perekonomian masyarakat setempat. Kepala Desa yang akrab disapa Dita itu menuturkan, untuk menyulap lahan tersebut menjadi sebuah taman edukasi, biaya yang dibutuhkan diperkirakan mencapai Rp 150 juta. Rencana dalam pelaksanaannya, akan dilakukan secara bertahap.

“Tentu akan dilakukan secara bertahap. Kalau konsepnya, yakni Taman Edukasi Lemon. Karena memang yang ditanam nanti adalah buah lemon,” jelas Dita mengaku Pemdes Senggreng sudah menerima sebanyak 300 bibit tanaman lemon dan alpukat.

“Rencananya mengedukasi soal lemon, terkait berbagai kebutuhan dan pemanfaatannya. Baik anak-anak maupun kalangan dewasa,” terang Dita. Alasan dipilihnya Lemon dalam konsep tersebut adalah karena menurutnya dapat dimanfaatkan dalam waktu yang cenderung lebih cepat setelah ditanam. Sehingga, konsep yang diusung dalam Taman Edukasi juga dapat segera berjalan.

“Tanaman lemon itu bisa dipanen dalam waktu sekitar 5 bulan. Jadi konsep edukasinya, terutama untuk anak-anak bisa segera berjalan,” jelas Dita. Selain itu, dirinya juga memproyeksikan bahwa hasil lemon yang dipanen juga dapat diamanfaatkan untuk menggerakkan ekonomi. Yakni dengan menggelar pelatihan tentang pemanfaatan buah lemon.

Kedepannya, taman edukasi tersebut akan dikonsep sedemikian rupa untuk bisa menjadi salah satu pusat aktifitas masyarakat Desa Senggreng. Rencannya, selain area tanaman, juga akan dibangun sebuah joging track.  “Masih berproses tahap demi tahap. Nanti akan kami aliri listrik dan juga membangun joging track. Kami perkirakan untuk operasional, akan membutuhkan biaya hingga Rp 2,5 juta per bulan,” tukasnya. (tyo/adv/bua)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img