spot_img
Sunday, May 19, 2024
spot_img

UB dan UIN Bangun Kampus di Kabupaten Malang

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Siapkan 42 Hektare di Kepanjen dan Turen

MALANG POSCO MEDIA, MALANG-Rencana pembangunan kampus di wilayah Kabupaten Malang oleh sejumlah perguruan tinggi dikabarkan segera terwujud. Dua dari empat perguruan tinggi (PT) yakni Universitas Brawijaya (UB) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim hampir bisa dipastikan akan memulai rencana tersebut tahun ini.

Gawe besar itu ditegaskan Bupati Malang M. Sanusi belum lama ini. Dikatakan, proses penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) telah dijadwalkan.

Diperkirakan, MoU akan dilangsungkan pada pertengahan Juni mendatang. Sedangkan peletakan batu pertama pembangunan, kata Sanusi, paling cepat sebulan setelahnya.

“MoU sudah direncanakan, kemungkinan pertengahan Juni MoU nya rampung, dan Juli sudah bisa mulai groundbreaking. Mudah-mudahan nanti yang nancapkan Pak Menteri,” ujar Sanusi saat ditemui, Rabu (1/6).

Dua perguruan tinggi lain yang juga berencana membangun kampus di Kabupaten Malang yakni Unisma dan UM masih proses perencanaan. Soal penempatan, kata Sanusi telah disiapkan lahan untuk keempat kampus tersebut. Yang sudah dipastikan, lahan untuk Universitas Brawijaya di Kecamatan Kepanjen, dan UIN di Kecamatan Turen.

“Kalau Brawijaya di Kepanjen, UIN di Turen, Unisma di Karangploso. Nanti UM di Pakis. Yang dalam waktu dekat UB sama UIN. Juli dimulai pembangunan,” imbuh Sanusi.

Sementara itu, ada lahan seluas 42 hektare yang disiapkan untuk membangun gedung perkuliahan bagi kedua PT ternama tersebut. Masing-masing yakni lahan seluas 30 hektare untuk UB dan lahan seluas 12 hektare untuk UIN.

“Lahan yang disiapkan sama-sama milik negara. Istilahnya hanya pindah saku. Dari Kemendagri ke Kemendikbud-Ristek. 30 hektare untuk UB dan 12 hektare untuk UIN. Kalau aktifitas perkuliahannya kemungkinan tahun 2024 ya,” terang Sanusi.

Sanusi memproyeksikan, dengan berdirinya dua Kampus tersebut akan ada perputaran ekonomi yang cukup besar di Kabupaten Malang. Sehingga menurutnya, secara tidak langsung juga akan mengangkat aktifitas ekonomi masyarakat di Kabupaten Malang. Dengan kata lain turut andil dalam mengikis kemiskinan.

“Nantinya akan banyak mahasiswa yang beraktifitas di Kabupaten Malang,” jelas Sanusi.

Ia merinci, jika satu orang mahasiswa menghabiskan uang sebesar Rp 1 juta untuk biaya hidup dalam satu bulan, maka jika dikalkulasi dengan jumlah mahasiswa yang kurang lebih mencapai 70 ribu orang, maka perputaran ekonomi yang terjadi diperkirakan mencapai Rp 70 miliar.

Sanusi memperkirakan, untuk UB ada 70 ribu mahasiswa S1 rencananya akan dipindahkan seluruhnya ke Kepanjen. Akan ada sekitar Rp 70 miliar perputaran ekonomi yang terjadi. Sedangkan UIN dikatakan sekitar 3 ribu mahasiswa, atau memutar rupiah setidaknya Rp 3 miliar.

“Jadi perputaran-perputran ekonomi itulah yang akan ada di Kabupaten Malang,” pungkas Sanusi.(tyo/ggs)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img