MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Sebagai wujud syukur atas berkah yang diberikan Tuhan YME, warga Kelurahan Temas, Kecamatan Batu, Kota Batu menggelar acara Selamatan Desa Kelurahan Temas ke-168 di Pendopo Satrio Projo Kantor Kelurahan Temas, Selasa (2/8) kemarin.
Total ada 11 tumpeng dari 11 RW di Kelurahan Temas diarak warga menuju Pendopo Satrio Projo. Belasan tumpeng tersebut diserahkan oleh Ketua RW masing-masing dan diterima oleh Wakil Wali Kota Batu, H. Punjul Santoso bersama Lurah Temas, Adi Santoso.
Lurah Temas, Adi Santoso, mengatakan, kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang digelar sebagai wujud syukur warga Kelurahan Temas dalam mensyukuri nikmat yang telah mereka terima. Setelah tahun sebelumnya kegiatan digelar dengan sederhana akibat pandemi Covid-19.
“Selamatan desa ke-168 ini merupakan wujud warga untuk mensyukuri hasil ekonomi yang diterima masyarakat dalam segala hal. Termasuk hasil pertanian, agar semua dilancarkan dan selalu diberi keberkahan,” ujar Adi kepada Malang Posco Media.
Tidak hanya sebagai rasa syukur, selamatan yang digelar sebagai bentuk Nguri-Uri Budaya atau untuk melestarikan budaya yang ada di Kelurahan Temas. Pasalnya pihaknya tidak mau generasi penerus di Kelurahan Temas melupakan budaya yang ada sejak nenek moyang tersebut.
“Sebelum kirab tumpeng, kami juga telah menggelar berbagai rangkaian acara. Mulai dari gugur gunung, bersih kali, bersih sawah, selamatan sumber, napak tilas leluhur, tasyakuran serentak dan khotmil Qurán. Untuk puncak kegiatan akan digelar pertunjukan Wayang Kulit pada Selasa (2/8) malam,” bebernya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Batu, Ir. Punjul Santoso M.M yang hadir dalam kegiatan tersebut sangat mengapresiasi atas digelarnya Selamatan Desa Kelurahan Temas. Menurut Punjul banyak pesan dan makna dalam kegiatan yang digelar Kelurahan Temas.
“Ini bisa menjadi contoh bagi semua desa/kelurahan di Kota Batu. Karena ada banyak pesan dari selamatan Kelurahan Temas. Diantaranya dapat memperkuat kerukunan antar masyarakat sampai mendatangkan banyak keberkahan,” paparnya. (eri)
