MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris menanggapi soal pintu tertutup saat Tragedi Kanjuruhan. Dirinya menjelaskan, bahwa sesuai laporan semua pintu gerbang stadion sudah terbuka sesaat sebelum pertandingan berakhir.
Abdul Haris mengatakan, bahwa berdasarkan hasil koordinasi dengan Security Officer Suko Sutrisno, semua pintu di stadion telah dibuka. Namun adanya informasi terkait pintu yang tertutup itu di luar dari kendalinya.
“Jadi kami sebagai panpel itu membawahi sekitar 250 steward. Dan di setiap pintu telah kami siagakan steward bersama dengan petugas kepolisian. Jadi silahkan itu dicek melalui CCTV yang ada,” jelasnya kepada awak media, Jumat (7/10).
Dirinya mengaku bahwa saat sebelum pertandingan berakhir, pintu sudah terbuka. Tetapi saat terjadi keributan, dirinya tidak mengetahui kalau kondisi tertutup.
Abdul Haris berkata agar dicek melalui CCTV terkait fakta yang sebenarnya. Karena selama pertandingan mulai hingga kejadian Tragedi Kanjuruhan, semua CCTV dipastikan menyala.
“Silahkan dicek sendiri. Saya sudah memastikan bahwa pintu gerbang terbuka, melalui Pak Suko (Security Officer). Apabila itu kemudian ditutup, saya juga tidak tahu lagi,” terangnya.
Sebelumnya, Abdul Haris telah ditetapkan tersangka oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Mapolresta Malang Kota, Kamis (6/10) petang. Dirinya ditetapkan tersangka bersama dengan lima orang lain, termasuk Dirut PT LIB Akhmad Hadian Lukita dan Security Officer Suko Sutrisno.
Selain itu ada tiga anggota Polri yang juga ditetapkan sebagai tersangka. Yakni Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto, Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik dan Komandan Kompi Sat Brimob Polda Jatim AKP Hasdarman. (rex/jon)