spot_img
Sunday, May 5, 2024
spot_img

Datang Sebagai Santri, Gubernur Jatim Hadiri Haul Luqman Al-Karim

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – MALANG – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Pawarawansa menghadiri Haul ke-5 Gus Luqman Al-Karim di Pondok Pesantren Bahrul Maghfirah, Sabtu (10/9). Gubernur beserta rombongan hadir pukul 10.30 dan langsung memasuki aula pesantren, tempat pelaksanaan peringatan haul.

Dalam Haul Gus Luqman ke-5 tahun ini, pihak pesantren mengundang sejumlah tokoh ulama seperti Ustad Mahfud Affandi dan Habib Hadi Alkaf. Kegiatan ini juga diisi pengajian oleh Asep Saifuddin Chalim, Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Pacet Mojokerto.

Orang nomor satu di pemerintahan Provinsi Jawa Timur itu dalam kesempatan ini hadir sebagai santri. Hal ini diungkapkan oleh Sekertaris Pondok, Ustad Wildan Habibi. Menurutnya, Khofifah Indar Parawansa merupakan salah satu santri dari Gus Luqman.

“Ibu Khofifah karena beliau hadir sebagai santri dan tidak mengisi maupun memberi sambutan, jadi beliau hadir sebagai santrinya Gus Luqman,” ujar Wildan.

Acara Haul ini dilanjutkan dengan acara ramah tamah pengurus pondok dan tamu undangan, termasuk Gubernur.

Di mata para santri, Gus Luqman merupakan sosok yang dapat menjadi teladan baik dari ucapan maupun tindakan. Tidak heran jika kepemimpinannya membuat para santri sangat dekat dengan beliau.

“Beliau seorang murabbi yang mengajarkan dengan ucapan dan tindakan beliau yang sangat teladan. Sehingga santri merasa memiliki pengayom sekaligus ayah, santri sangat dekat dengan beliau,” kata Wildan.

Di mata sang Gubernur, sebagai santrinya ia mengungkapkan bahwa sosok Gus Luqman adalah orang yang ingin menabur senyum ke sesama.

“Gus Luqman selalu bikin tenang, nyaman dan bahagia. Selalu memberi harapan di forum apapun, ketika ada situasi sulit beliau hadir sebagai solusi. Besar sekali cintanya beliau pada sesama, beliau ingin melihat manusia senyum,” tutur Khofifah.

Khofifah menegaskan bahwa kehadirannya kali ini bukanlah progam kerja, semata datang sebagai santri. Menurutnya, ia sering datang ke Pondok Pesantren Bahrul Maghfirah dalam berbagai kesempatan.

“Peresmian pondok saya hadir, pembangunan SPBU mini pondok saya hadir. Saya mestinya ada sambutan, saya jawab nggak ah saya datang sebagai santri. Tidak harus kita datang sambutan, kalau sebagai santri ya santri,” tandasnya. (rud/jon)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img