Malang Posco Media – Ke Labuan Bajo di Manggarai Barat NTT tak lengkap bila belum singgah di Pulau Padar dan Pulau Komodo. Eksotis penuh petualangan. Ini dua ikon terbesar Labuan Bajo selain Puncak Waringin, Pink Beach dan berbagai spot sun set lainnya. Malang Posco Media mengesplor semua destinasi terbaik itu dalam sehari, belum lama ini.
Spot eksplor pertama yang dituju Pulau Padar. Transportasinya speed boat. Naik dari pelabuhan KP3 Laut Labuan Bajo. Ini merupakan pelabuhan naik turunnya wisatawan menuju Pulau Padar, Pulau Komodo dan lainnya.
Berangkat pagi sekitar pukul 06.30 WITA. Setelah melewati perjalanan laut sekitar satu jam, tibalah di Pulau Padar. Bersandar di dermaga kecil yang instagramable.
Pendakian untuk menikmati panorama terbaik yang paling ikonik di Labuan Bajo dimulai. Kata kebanyakan orang, jika belum foto di puncak Pulau Padar dengan view sejumlah pantai dan gunung sama halnya belum ke Labuan Bajo. Di sini juga terdapat Gunung Padar. Gambarnya ada di uang pecahan Rp 50 ribu seri terbaru.
Untuk menikmati puncak keindahan itu, wisatawan harus mendaki menuju ketinggian 150 mdpl. Menapak 815 anak tangga. Sebaiknya pakai topi, sepatu dan pakaian yang nyaman. Sebab trek yang dilewati sangat terbuka. Vegetasinya didominasi rerumputan. Alam terbuka, teriknya panas. Lumayan menguras energi.
Namun saat tiba di puncaknya, langsung lupa lelah. Viewnya super indah. Yakni pantai dan pulau-pulau cantik di sekitarnya di antara lautan luas.
Untuk diketahui, Pulau Padar berada di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK).Terletak di antara Pulau Komodo dan Pulau Rinca.
Dari Pulau Padar, bertolak ke Pulau Komodo. Tapi mampir di Pink Beach dengan waktu tempu speed boat sekitar 20-25 menit. Dari Pink Beach lanjut ke Pulau Komodo dengan waktu tempuh 20-30 menit.
Tiba di Pulau Komodo, para ranger sudah menunggu. Ranger bertugas menjaga keamanan kawasan, juga sebagai pawang komodo hingga pemandu wisatawan.
Petulangan di Pulau Komodo dimulai. Terdapat dua trek untuk melihat satwa purba itu di alam liar. Yakni short sepanjang 1 Km dengan waktu perjalanan sekitar 45 menit. Ada juga medium trek sepanjang 2,5 Km dengan waktu tempu 1,5 jam.
Wisatawan akan diajak berjalan melewati trek yang dipilih. Jangan kaget, di tengah jalan Anda akan berjumpa komodo yang sedang melintas. Tapi tak usah takut. Karena ranger sudah sangat paham sehingga biawak raksasa atau Varanus Komodoensis itu tak membahayakan wisatawan. Asalkan patuh arahan ranger.
Di spot ini, Anda bisa foto dengan spesies endemi Indonesia itu. Tapi dengan jarak aman. Guide atau ranger yang akan memotret menggunakan ponsel Anda.
Dari Pulau Komodo, lanjut eksplor Labuan Bajo ke Manta Point. Waktu tempuh dengan speed boat selama 35 menit. Ini merupakan perairan yang letaknya ada di tengah Taman Nasional Komodo.
Air laut di Manta Point bening. Salah satu tempat terbaik snorkling. “Sensasinya melihat ikan Pari Manta. Di sini habitatnya,” kata Rudini, tour guide.
Dari Manta Point selanjutnya ke Taka Makassar. Naik speed boat hanya sekitar tiga menit. Taka Makassar merupakan pulau pasir di tengah laut yang berukuran sangat kecil. Tak ada penghuni. Pesonanya berupa pasir putih, air laut yang bening dengan degradasi warna yang memukau.
Puas berenang dan menikmati pulau menawan ini, lanjut ke Pulau Kanawa. Sekitar 45 menit speed boat membelah lautan, tibalah di dermaga kayu pulau ini. Di sinilah salah satu tempat terbaik menyelam dan fotografi bawah air.
Setelah bersantai di Pulau Kanawa, lanjut pulang ke pelabuhan KP3 Laut Labuan Bajo. Waktu tempu sekitar 30 menit. Perjalanan dimanjakan pemandangan banyaknya kapal phinisi yang sedang lepas jangkar di sekitar pelabuhan.
Setelah tiba di Pelabuhan KP3 Laut Labuan Bajo, bisa lanjut menikmati Pantai Marina lengkap dengan waterfront. Letaknya tak jauh, cukup jalan kaki karena berada dalam kawasan pelabuhan.
Sebenarnya masih ada lagi destinasi lain di Labuan Bajo. Itu bisa dinikmati jika menambah waktu kunjungan wisata. (van)
