spot_img
Monday, May 20, 2024
spot_img

Ibu Hamil dan Balita Terjebak Banjir Mobil Hanyut di Sungai Bango, Air PDAM 40 Kelurahan Keruh

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Hujan deras lebih dari dua jam, 16 lokasi di Kota Malang terendam banjir, Senin (14/3) sore hingga tadi malam. Wilayah Kabupaten Malang juga diterjang banjir, longsor dan angin kencang.  

Jalan Simpang Teluk Bayur Gang V RT 5 RW 8 Kelurahan Pandanwangi Kecamatan Blimbing, salah satu lokasi paling parah. Empat rumah terendam banjir, tujuh orang terjebak lebih dari dua jam dalam rumah. Salah satunya ibu hamil yang sudah mulai pucat akibat kedinginan.

Rifa’i salah satu saksi mengatakan, rumah tersebut terendam banjir sejak pukul 17.00. Karena air terus meninggi dua keluarga yang tinggal lokasi kejadian tidak bisa keluar.

“Ketinggiannya hingga tiga meter. Dari empat rumah itu ada dua yang dihuni. Dan satu rumah itu ada yang ibu hamil. Petugas sudah mengecek, naik ke plafon. Informasi dari petugas kondisi tidak mengalami luka,” jelasnya.

Tujuh korban yang terjebak banjir yakni Riska yang sedang hamil beserta suami Anggi dan Azka, anaknya yang berusia 3,5 tahun.

Selain itu empat orang lagi dari keluarga Ridho Siswantono, beserta sang istri Anis, kemudian anaknya Diah Permata Sari dan temannya Dimas Aji Santoso.

Dengan menggunakan perahu karet, Riska dan keluarga beserta Ridho sekeluarga dievakuasi sekitar pukul 19.45. Petugas  Tim Reaksi Cepat BPBD Kota Malang Hariyanto mengatakan, proses evakuasi berlangsung dramatis. Sebab tak ada penerangan serta arus air yang deras, menyebabkan korban sangat sulit untuk dijangkau.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Malang Nur Asmi mengatakan, tercatat ada 14 titik lain yang terdampak banjir. Yakni Jalan Borobudur, Jalan Sudimoro, Jalan Panji Suroso (depan Araya), Jalan Raya Candi Gang III, Jalan Veteran, Jalan Bareng, Jalan I.R. Rais, Jalan Letjen S. Parman dan Jalan Mawar Gang IA. Selain itu  Jalan Simpang Sulfat Selatan, RW 5 Kelurahan Purwantoro (Glintung), Jalan Batu Bara, Jalan A. Yani (depan Gapura RW 3 Kelurahan Purwodadi) dan Perumahan De Cluster Nirwana Kelurahan Pandanwangi.

“Di Perum De Cluster Nirwana sempat ada dua orang ibu dan anak yang terjebak. Beruntung bisa langsung diselamatkan, saat air mulai surut hingga ketinggian satu meter,” kata dia. Banjir kemarin sore hingga malam diakuinya menjadi salah satu yang terparah di tahun 2022.

Sementara itu sebuah mobil Mobilio bernopol N 1272 GS hanyut terbawa banjir di Perumahan Sulfat Rivera Residence. Daniel Setiawan Pambudi mengatakan, mobil miliknya terbawa banjir yang meninggi

pukul 17.00. Ketinggian air hampir dua meter. 

“Debit air terlalu deras, akhirnya air meluap tembok ambrol ke Sungai Bango di belakang perumahan. Mobil saya ikut terbawa arus air ke aliran Sungai Bango,” katanya. 

Di Kabupaten Malang juga diterpa bencana, kemarin. Puluhan rumah di Desa Sukoanyar Kecamatan Pakis rusak akibat terhempas angin kencang.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulamgan Bencana (BPBD) Kabupaten Malang Sadono Irawan mengatakan total keseluruhan 35 rumah milik warga Sukoanyar rusak. Rinciannya, tiga rumah rusak berat, 10 rumah rusak sedang, sedangkan lainnya rusak ringan.

“Hujan lebat, sekitar pukul 17.25 terjadi terjangan angin kencang di Sukoanyar. Pokasinya di Dusun Cokro, lokasi lain masih dilakukan kaji cepat,” ujar Sadono saat dikonfirmasi.

Kejadian tersebut pertama kali dilaporkan Wawan Sudandi perangkat desa setempat. Masing-masing rumah mengalami rusak ringan dan sedang. Tak ada korban jiwa. Sementara jumlah kerugian belum bisa diperkirakan. “Listrik di desa setempat juga sempat padam karena gangguan,” tambahnya.

Di Desa Sumberkradenan, puluhan rumah rusak akibat tak mampu manahan terpaan angin. Sedangkan belasan pohon di desa tersebut tumbang.

“Hujan deras yang disertai angin kencang terjadi di Dusun Jebuk, beberapa rumah warga mengalami kerusakan. Saat ini sedang ditangani,” kata staf Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Malang Indra Ermawan. Hingga tadi malam terpantau 10 rumah warga mengalami kerusakan dan beberapa pohon tumbang.

Selain angin kencang, banjir terjadi di Kecamatan Pakis, sedikitnya melanda dua desa. Yakni Saptorenggo dan Mangliawan. Belum dapat dipastikan berapa rumah yang tergenang air. Banjir terjadi akibat hujan deras yang mengguyur mulai pukul 15.00. Hingga pukul 20.00 tadi mala malam, petugas BPBD Kabupaten Malang terus melakukan asesmen.

“Banjir di Desa Mangliawan dan Desa Saptorenggo  merupakan banjir luapan, yang terdalam setinggi lutut orang dewasa,” ungkap Indra. Sejumlah peralatan dikerahkan membantu evakuasi dan suplai bantuan darurat bagi warga terdampak. Listrik yang mengaliri desa setempat juga padam. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian bencana ini.

Sementara itu puluhan rumah di Dusun Lowoksuruh Desa Mangliawan Kecamatan Pakis terendam air. Ini akibat Sungai Bango yang ada di wilayah tersebut meluap.

Bintara Pembina Desa (Babinsa) Mangliawan, Sertu Munirul mengatakan air merendan rumah warga setinggi empat meter. “Ada rumah lantai dasarnya tidak terlihat akibat terendam air,’’ katanya.

Saat dihubungi Munirul  bersama staf pemerintah desa, staf Kecamatan Pakis, BPBD dan PMI serta warga dan relawan masih evakuasi warga yang terdampak banjir.

“Untuk total jumlah rumah warga yang terdampak saat ini masih dilakukan pendataan. Aira belum surut, kami masih di lokasi,’’ kata Munirul saat dihubungi pukul 20.00, tadi malam.

Di Desa Sidorejo Kecamatan Jabung Kabupaten Malang juga terjadi angin kencang disertai hujan deras. Akibatnya empat rumah warga rusak. Dua rumah mengalami rusak berat, dua rumah  rusak ringan.

“Kejadiannya pukul 17.00. Saat itu hujan deras mengguyur disertai dangin,’’ ungkap Camat Jabung Hadi Sucipto.

Sementara itu akibat jembatan di Dusun Jabon Desa Pakis Kembar Kecamatan Pakis  nyaris ambruk. Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Malang Hadi Mutofa yang mendapat laporan langsung datang ke jembatan yang dibangun tahun 1969 itu.

“Kami langsung menghubungi Dinas PU Bina Marga untuk percepatan penanganan,’’ katanya. Hadi mengatakan jembatan tersebut menghubungkan Desa Pakis Kembar dan Desa Sumber Kradenan Kecamatan Pakis. Tadi malam jenmbatan itu sudah tak bisa dilewati mobil. “Hanya roda dua saja yang bisa lewat. Tapi jika nanti kondisinya tidak memungkinkan, maka kami minta ditutup total,’’ ucapnya.

Selain jembatan yang hampir ambruk, hujan deras juga mengakibatkan longsor di wilayah Dusun Jebuk Desa Sumber Kradenan. Jalan yang menjadi akses warga di wilayah itu  terputus.

Tadi malam Kota Malang langsung terkena dampak akibat banjir di Pakis. Salah satunya air ke pelanggan Perumda Tugu Tirta di 40 kelurahan keruh.

Dirut Perumda Tugu Tirta M Nor Muhlas menjelaskan pihaknya sudah memberi pengumuman kepada warga terkait potensi dampak air keruh. 

Ia menjelaskan dampak air keruh terjadi setidaknya di 40 kelurahan dikarenakan adanya banjir di salah satu sumber air Perumda Tugu Tirta. Yakni di Sumber Wendit Kabupaten Malang yang sudah terendam banjir sejak pukul 18.00, kemarin.

“Kami menginformasikan kepada pelanggan di area teraliri air dari sumber tersebut akan ada potensi air keruh,” jelas Muhlas tadi malam.

40 kelurahan yang berpotensi terdampak air keruh di antaranya mulai dari Kelurahan Rampal Celaket, Kesatrian, Jodipan, Kotalama, Sukoharjo, Tanjungrejo, Balearjosari, Sawojajar, Tunjungsekar, Purwodadi, Sumbersari, Ketawanggede, Dinoyo, Pisang Candi, Sukoharjo, Kasin, Samaan dan wilayah lainnya.

Muhlas mengungkapkan melihat kondisi banjir hingga pukul 21.34 tadi malam belum jelas sampai kapan dampak air keruh bisa terjadi dan hingga sekeruh apa aliran air bisa terasa.

“Jika luapan air sungai mereda, pelan-pelan akan normal. Petugas terus menguras air agar keruhnya bisa berkurang,” pungkasnya. (rex/tyo/ira/ica/van)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img