spot_img
Friday, May 10, 2024
spot_img

Janji Bereskan Jalan Tembus Jonge-Sulfat

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA- Meski belum ada progres signifikan, Pemkot Malang pastikan melanjutkan proyek jalan tembus Jalan Danau Jonge menuju kawasan Jalan Sulfat. Bahkan masih tetap jadi prioritas karena mengatasi kemacetan.

Masalah pembebasan lahan bangunan  berupa rumah  di jalur tembusan yang berada di wilayah Kabupaten Malang masih menjadi inti masalah. Prosesnya memerlukan komunikasi dan evaluasi dengan Pemkab Malang.

Ini ditegaskan Pj Wali Kota Malang Ir Wahyu Hidayat saat dikonfirmasi Malang Posco Media, Kamis (21/12) kemarin.

“Masih kami komunikasikan (berkomunikasi dengan Pemkab Malang). Masih di situ,” tegas Wahyu saat ditanya progres penyelesaian pembebasan lahan untuk proyek jalan tembus Jalan Danau Jonge.

Wahyu menegaskan masih ada hal-hal berkaitan dengan lahan dan tanah yang dibebaskan yang masih diupayakan selesai. Seperti terkait prioritas anggarannya. Ia mengatakan hal ini secara intens selalu dikoordinasikan dengan Pemkab Malang.

Untuk diketahui masih ada delapan  rumah yang berada di area jalan tembusan itu. Rumah-rumah inilah yang rencananya akan dibebaskan. Diketahui beban biaya atau anggaran pembebasan berada di pemilik wilayah yakni Pemkab Malang.

Wahyu mengatakan sekitar 200 meter jalan yang perlu ditembus  di proyek jalan tembusan itu. Diakuinya lahan tersebut sebagian besar sudah menjadi lahan kosong. Meski begitu ada beberapa urusan yang perlu dipastikan kembali.

Karena  terlebih untuk urusan pembebasan lahan yang menjadi perhatian serius juga soal nilai jual tanah yang cukup tinggi di kawasan tersebut.

“Kalau kita lihat biaya operasionalnya kan tinggi, sedangkan anggaran Kabupaten Malang, itu juga terbatas. Nanti kita lihat seberapa tingkat kesulitannya. Tapi memang kalau dilihat, dari keterbatsan anggarannya itu,” tegas Wahyu.

Ia juga mengatakan belum memperhitungkan berapa anggaran yang dibutuhkan untuk pembebasan lahan. 

Wahyu juga mengakui memang ada beberapa prioritas yang dimiliki Pemkab Malang untuk urusan pembebasan lahan. Seperti pembebasan jalan di wilayah Malang Selatan untuk akses pariwisata.

 “Intinya itu tetap kami prioritaskan. Saya masih kawal itu. Ditunggu saja, kami upayakan secepatnya bisa selesai,” katanya. 

Ketua Komisi C DPRD Kota Malang Fathol Arifin mengatakan proyek Jalan Tembus Jl Danau Jonge harus diseriusi. Ini menjadi proyek strategis dikarenakan Pj Wali Kota Malang saat ini juga memiliki pengaruh kuat di Pemkab Malang.

Menurutnya, Pemkot Malang sudah melakukan upaya dengan membuat Jalan Danau Jonge lebih luas dan menjadi layak untuk jalan tembus. Tapi terhenti karena harus melewati lahan di wilayah Kabupaten Malang. 

“Kami hanya minta ketegasan saja, itu kan memang belum jadi prioritas tahun ini ya sudah. Di tahun 2024 seharusnya bisa diupayakan. Bagaiamana komunikasinya intinya itu penting karena kawasan ini bersinggungan di dua wilayah,” tegas politisi PKB itu.

Pihaknya mengetahui beberapa kali pertemuan sudah dilakukan antara Pemkot Malang dan Pemkab Malang. Bahkan dikomunikasikan sendiri oleh Pj Wali Kota Malang yang saat ini masih menjabat Sekda Kabupaten Malang.

Untuk itu Fathol meyakini hal ini bisa direalisikan lebih cepat. Dan pihaknya akan mendorong Pj Wali Kota Malang untuk melaporkan progresnya. (ica/van)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img