spot_img
Sunday, May 19, 2024
spot_img

Sekeluarga Tewas Tertimbun Longsor di Pronojiwo, Akses Malang-Lumajang Putus

Seorang Warga Hanyut, Banjir Longsor di Malang Selatan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Cuaca esktrem  menyebabkan banjir dan tanah longsor di Malang Selatan, Jumat (7/7) kemarin.

Supandri, warga Bantur Kabupaten Malang hanyut. Di sisi lain akses Malang ke Lumajang putus total. Tiga orang warga yang merupakan satu keluarga tewas tertimbun longsor di Pronojiwo Lumajang.  (baca grafis)

Banjir terjadi setelah hujan lebat sejak Kamis (6/7) malam tak berhenti hingga kemarin pagi. Lebih dari tiga desa terdampak banjir, puluhan rumah warga tergenang dan ratusan kepala keluarga (KK) terdampak. 

Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Sadono Irawan  mengatakan  sekitar pukul 08.00 di Dusun Sukomajo Desa Lebakharjo, Ampelgading terjadi banjir. Diduga juga terjadi masuk wilayah Tirtoyudo.

“Di Lebakharjo debit air naik, wilayah Ampelgading dan juga Tirtoyudo,” katanya saat dikonfirmasi. Pihaknya terus melakukan pemantauan di lokasi tersebut oleh tim BPBD dan relawan.

Di lokasi lain, banjir terjadi di Desa Sitiarjo, Sumbermanjing Wetan. Tepatnya Dusun Krajan Kulon,  sebelumnya   hujan dengan intensitas sedang hingga deras mengakibatkan debit air di hulu sungai di Desa Tegalrejo naik lalu meluap.

“Personel TRC  BPBD Kabupaten Malang masih melakukan penanganan di lokasi,” imbuhnya.

Data yang dihimpun Malang Posco Media, desa yang dilanda banjir di antaranya Desa Sitiarjo Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Desa Pujiharjo Kecamatan Tirtoyudo  dan Desa Lebakharjo Kecamatan Ampelgading. Banjir juga meluas ke beberapa desa lain di sejumlah kecamatan di wilayah Malang selatan.

Ratusan rumah yang ditempat sekitar 400 KK di Dusun Krajan Wetan, Krajan Tengah,dan Krajan Kulon terdampak.  

Di sisi lain derasnya banjir luapan di sungai Desa Bantur Kecamatan Bantur Kabupaten Malang menghanyutkan Supandri, 58 tahun.

“Korban bersama warga lainya sedang menyingkirkan kayu yang tersangkut di jembatan, lalu korban terbawa arus sungai, rekan yang lain sempat berusaha menolong. Derasnya air korban tidak tertolong dan terbawa arus sungai,” kata anggota tim TRC BPBD Kabupaten Malang Saryanto.

Di Desa Lebakharjo Ampelgading, 84 rumah warga tergenang air. 

 Sejumlah fasilitas umum juga tergenang, mulai dari SDN 2 dan TK Darmawanita, SMPN 3 Ampelgading. Jembatan/sesek Krajan II dilaporkan hanyut terbawa air. Kepala Desa, Sumarno menyampaikan tidak ada korban jiwa.

“Saat ini terus pendataan, warga kerja bakti untuk pembersihan,” jelas Sumarno.

Sementara itu di Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo banjir luapan terjadi di wilayah Sungai Tundo. Menurut Kepala Desa Pujiharjo, Hendik Arso, hujan sejak Kamis (6/7) disertai angin hingga Jumat (7/7) pukul 04.00 WIBm  sungai Tundo meluap dan masuk ke perkampungan warga.

“25 rumah tergenang, juga beberapa di antaranya rusak ringan, satu rumah hilang, dan tiga rumah rusak sedang,” jelas Hendik.Ia menyebut lebih dari 40 KK ikut terdampak banjir. Banjir di Pujiharjo, dikatakannya selalu terjadi. 

Pihaknya sudah meminta bantuan mengeruk dan normalisasi Sungai Tundo di Pujiharjo sejak pasca banjir Oktober tahun lalu. Namun hingga kini tak kunjung terealisasi.

Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Linda Fitrotul Muzayanah mengatakan dalam beberapa hari mendatang masih sering mendung dan juga hujan di Malang Raya dan sekitarnya.

Penyebabnya terdapat daerah konvergensi di sebelah utara Laut Jawa yang menunjukkan adanya perlambatan angin di sekitar Jawa bagian timur yang menyebabkan massa udara berkumpul. “Sehingga meningkatkan kecenderungan pertumbuhan awan hujan. Dan juga terlihat adanya belokan angin di lapisan 3000 kaki,” jelasnya.

Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini, menunjukkan aktifnya gangguan atmosfer MJO (Madden Julian Oscilation), gelombang atmosfer ekuatorial Kelvin dan gelombang atmosfer ekuatorial Rossby. Hal inilah yang mengakibatkan potensi peningkatan pertumbuhan awan Cumulonimbus yang dapat memicu terjadinya cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang sesaat.

“Kemudian adanya kondisi kelembaban udara yang tinggi di lapisan 850 milibar,” sebutnya.

Linda  mengingatkan bahwa atmosfer di daerah tropis sangat dinamis dalam artian mudah berubah.  “Kemudian juga berdasarkan data, diketahui bahwa prakiraan dasarian ini masih terlihat adanya potensi hujan di selatan Jawa Timur,” tukasnya.

Malang Raya termasuk dalam wilayah Jawa Timur yang perlu diwaspadai memiliki potensi cuaca ekstrem, seperti bencana tanah longsor, hujan es hingga puting beliung. Setidaknya pada periode 7- 13 Juli.

Sementara itu  BPBD  Lumajang mengevakuasi tiga korban yang meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor di Desa Sumberurip, Kabupaten Lumajang, kemarin.

“Evakuasi korban sudah kami lakukan, namun untuk pembersihan masih belum karena menunggu cuaca yang saat ini masih diguyur hujan,” kata Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Lumajang Adma Teguh.

Tiga korban yang meninggal dunia merupakan satu keluarga. Yakni Galih Adi Perkasa (23) yang merupakan suami, istrinya Candra Agustina (20) dan anaknya seorang balita Galang Naendra Putra (4 bulan).

“Tiga korban tertimbun longsor di Dusun Sriti, RT 06 RW 03, Desa Sumberurip Kecamatan Pronojiwo Lumajang berhasil di evakuasi dalam kondisi meninggal dunia,” katanya.
Jembatan penghubung antara wilayah Kabupaten Malang menuju Kabupaten Lumajang, dilaporkan terputus akibat diterjang banjir yang terjadi di wilayah tersebut.

Kasat Lantas Polres Malang AKP Agnis Juwita Manurung   mengatakan   akibat putusnya jembatan penghubung tersebut, akses masyarakat untuk menuju wilayah Kabupaten Lumajang dialihkan.

Menurutnya, petunjuk informasi bagi para pengendara kendaraan bermotor tersebut disiapkan pada dua titik yakni di Simpang Tiga Kecamatan Turen dan Simpang Empat Kecamatan Dampit yang merupakan akses untuk menuju wilayah Kabupaten Lumajang. (tyo/ian/ntr/van)

Bencana Terjang Malang Selatan

Korban Hanyut
Supandri, 58 tahun
Warga Dusun Krajan RT 15/3 Desa Bantur

Waktu Kejadian
Jumat, 7 Juli 2023 pukul 13.30 WIB

Lokasi Kejadian
Desa Bantur Kecamatan Bantur Kabupaten Malang
Sungai di wilayah RT 15/3 Dusun Krajan Desa Bantur

Kronologi Kejadian
Hujan turun terus menerus mengakibatkan air sungai meluap.
Air sungai melewati atas jembatan penghubung RT 06/2 Dusun Krajan dengan RT 15/3 Dusun Krajan Desa Bantur.
Korban bersama warga lain sedang menyingkirkan kayu yang tersangkut di jembatan.
Lalu korban terbawa arus sungai.
Warga lain berusaha menolong tapi gagal karena derasnya air.

Banjir
Desa Sitiarjo Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang

Waktu Kejadian
Jumat, 7 Juli 2023

Lokasi Luapan
Sungai Desa Tegalrejo

Penyebab
Hujan deras mulai Kamis (6/7) hingga Jumat (7/7).
Debit Air di hulu Sungai Penguluran Desa Sitiarjo yang berada di Desa Tegalrejo naik sebabkan luapan sungai di Desa Sitiarjo.

Dampak
24 rumah terendam di Dusun Krajan Tengah RT 56/15 Kampung Palung, RT 18/15 Kampung Palung dan di Dusun Krajan Kulon RT 26/14.

Akses jalan Malang-Sendangbiru tergenang air sekitar 30 cm.
Akses jalan Sitiarjo-Sidodadi Gedangan Dusun Krajan Kulon Sitiarjo tergenang air sekitar satu meter.
Jalan kampung di RT 58/14 Dusun Krajan Kulon tergenang air satu meter.
Jalan kampung di RT 56/15 Dusun Krajan Tengah tergenang air 70 cm.
Sejumlah rumah di RT 48/09 Dusun Rowotrate tergenang.

Jumlah Warga Terdampak
Dusun Krajan Wetan RW 02 : 132 KK
Dusun Krajan Wetan RW 03 : 161 KK
Dusun Krajan Tengah RW 15 : 101 KK
Dusun Krajan Kulon RW 14 : 98 KK
Dusun Krajan Kulon Rw 07 : 13 KK
Dusun Krajan kulon RW 11 : 8 KK

Kondisi Jumat Hingga 18.30 WIB
Debit air genangan belum surut
Hulu Sungai Penguluran (Tegalrejo, Ringin Kembar, Sumbermanjing Wetan) masih hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

Kebutuhan Mendesak
Sembako
Obat-obatan
Pakaian layak pakai
Perlengkapan bayi
Perlengkapan balita
Alat-alat kebersihan
Alas tidur/tikar/ terpal.
Selimut
Air Bersih
Makanan siap saji
Makanan bayi

Desa Pujiharjo Kecamatan Tirtoyudo

Waktu Kejadian
Jumat, 7 Juli 2023
Lokasi luapan : Sungai Tundo

Penyebab
Hujan sejak Kamis (6/7) disertai angin hingga Jumat (7/7) pukul 04.00.
Sungai Tundo meluap dan masuk ke perkampungan warga.

Dampak
25 rumah terendam rusak ringan
1 rumah hilang
3 rumah rusak sedang

Penanganan
Kaji cepat
Evakuasi warga terdampak
Kerja bakti di area terdampak

Kondisi Hingga Jumat 18.30 WIB
Hujan ringan

Kebutuhan Mendesak
Normalisasi sungai

Desa Lebakharjo, Ampelgading

Waktu Kejadian
Jumat, 7 Juli 2023

Lokasi Banjir
Dusun Krajan

Penyebab
Hujan deras di Desa Lebakharjo sejak 6 Juli 2023 pukul 21.00 WIB sampai 7 juli 2023.

Dampak
84 rumah warga tergenang air
Fasilitas umum
SDN 2 dan Tk Darmawanita tergenang air
SMPN 3 Ampelgading tergenang air
Jembatan/sesek Krajan II hanyut terbawa air

Lahan Pertanian
Sekitar 27 ha tergenang air

Kondisi Hingga Jumat (18.30 WIB)
Hujan Ringan

Tanah Longsor

Waktu dan Tempat Kejadian
Jumat 7 Juli 2023, pukul 09.00 WIB
Desa Sidorenggo, Desa mulyosari, Desa Tamansari, Desa Simojayan dan Lebakharjo.

Penanganan
Sedang pendataan
Hitung kerugian
Tak ada korban jiwa

Kebutuhan Mendesak
Sembako dan terpal

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img