spot_img
Sunday, May 5, 2024
spot_img

Penyandang Disabilitas Dilatih Teknik Ecoprint

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Puluhan penyandang disabilitas dari berbagai penjuru Kota Malang asyik mengolah dedaunan dengan kaos putih di UPT Rehabilitasi Sosial Bina Netra (RSBN) Janti, Kota Malang, Sabtu (11/6) kemarin. Dedaunan dan kaos putih itu digunakan untuk membuat sebuah corak atau motif batik ecoprint yang sangat indah.

Kegiatan itu merupakan bagian dari pelatihan kewirausahaan yang digelar oleh UPT RSBN bersama dengan komunitas Omah Gembira. Sekretaris Pelaksanaan Pelatihan Kewirausahaan Ecoprint Shibori dan Lukis Zainabhiku Nisa menjelaskan, kegiatan pelatihan yang mengusung tema ‘Disabilitas Bisa dan Disabilitas Berdaya’ ini dihadiri oleh tiga golongan. Yakni dari paguyuban disabilitas, peserya umum dan dari RSBN.

“Hari ini agenda pelatihan membuat kaos ecoprint. Tapi tidak kaos saja, di bulan berikutnya kami akan produksi seperti home decor sarung bantal, tempat tisu, mungkin juga totebag,” jelas Nisa yang juga aktif di Omah Gembira.

Dijelaskannya, pelatihan ini akan dilakukan dua minggu sekali dengan sebanyak 15 pertemuan. Dalam sekitar 4 bulan itu, nantinya pelatihan juga dilaksanakan di dua tempat lain yakni di Kantor Kecamatan Kedungkandang dan Pendopo Kecamatan Singosari.

Nisa menyebut, teknik ecoprint seperti ini dipilih karena relatif lebih mudah dipelajari. Dengan begitu, nantinya para disabilitas bisa menyerap ilmu dengan cepat dan bisa segera menerapkannya. Tujuannya supaya bisa mandiri secara ekonomi.

“Harapannya, teman disabilitas ini tidak mungkin didampingi terus oleh orang tuanya, pastinya itu membutuhkan kemandirian dan ilmu untuk menafkahi dirinya sendiri. Dari pelatihan ini kita membekali ilmu tersebut dengan harapan mereka bisa menjual produk ecoprint shibori dan lukis ini,” beber Nisa.

Pihaknya juga akan membantu dalam hal pemasaran hingga packaging atau kemasan dari produk yang dihasilkan oleh para peserta. Sehingga akan ada terus progres yang lebih baik.

Salah satu peserta, Ali mengatakan sangat senang bisa mengikuti pelatihan seperti ini. Ia yang baru pertama kali mengenal teknik ecoprint ini mengaku punya rencana untuk menjual produk dari teknik ecoprint ini.

“Sangat senang karena memberi wawasan baru tentang ecoprint. Saya sehari hari penjahit baju, di bidang permak Tajinan. Masih baru ini ikut pelatihan, baru pertama kali tahu ecoprint yang sulit bentuk pola, kalau bentuk abstrak tinggal nempel. Ya menyenangkan,” pungkasnya. (ian/aim)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img