.
Monday, December 16, 2024

Perbaikan Gorong-gorong Langganan Banjir Dikebut

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Di 2022 ini lebih dari sepuluh titik banjir dan genangan baru muncul. Pada musim penghujam seperti saat ini, titik titik banjir ini sangat mengkhawatirkan dan meresahkan warga. Khususnya bagi warga sekitar hingga pengendara yang melintasi kawasan tersebut.

Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang pun gerak cepat mengebut pekerjaan perbaikan drainase. Khususnya di kawasan-kawasan rawan banjir. Menurut pantauan Malang Posco Media, Jumat (2/12) siang kemarin pengerjaan perbaikan gorong-gorong atau drainase terlihat di sepanjang kawasan Jl Sudimoro. Penggalian tanah di kawasan ini dikerjakan sejak pagi dimulai pekan ini.

Kawasan Jl Sudimoro terkoneksi dengan kawasan atau titik banjir langganan di Kota Malang yakni Jalan Soekarno Hatta dan Jl Borobudur. Tiap tahun jika musim hujan datang dua kawasan ini pasti menjadi titik banjir maka dari itu pengerjaan di kawasan ini diprioritaskan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang Ir Dandung Djulharjanto menjelaskan, untuk tahun ini titik perbaikan drainase ada sebanyak 67 titik se Kota Malang. Anggarannya kurang lebih Rp 46,8 miliar.

Berdasarkan data DPUPRPKP Kota Malang drainase itu 57 titik di antaranya ada di sub kegiatan pembangunan sistem, rehabilitasi dan peningkatan saluran drainase perkotaan. Sedangkan sisanya yakni 10 titik masuk dalam sub kegiatan pemanfaatan dan pemeliharaan infrastruktur kawasan permukiman di kawasan strategis daerah. Dalam rupa pemeliharaan dan rehabilitasi drainase.

Di antara seluruh proyek drainase itu, satu yang paling besar ada di titik Jalan Dieng, Pisang Candi, Sukun. Di titik terebut dialokasikan lebih dari Rp 6,7 miliar dengan rencana pelaksanaannya mulai April sampai Desember 2022. Titik lainnya di kawasan seperti Jl Sudimoro, kawasan Jl Jupri Bandulan, juga kawasan Jl Kaliurang.

“Ini menjadi komitmen pemerintah untuk menanggulangi permasalahan genangan maupun banjir. Sehingga setelah perbaikan ini, Kota Malang perlahan bisa bebas dari banjir,” terang Kepala DPUPRPKP Kota Malang Ir Dandung Djulharjanto.

Bukan hanya titik besar seperti yang dijelaskan sebelumnya. Perbaikan juga dilakukan mulai dari protokol hingga ke kawasan jalan kampung. Jumlah yang dilakukan perbaikan mencapai puluhan titik.

Selain upaya untuk melakukan perbaikan infrastruktur drainase, kegiatan normalisasi dengan menerjunkan personel satgas juga terus gencar dilakukan. Setiap hari, Satgas DPUPRPKP Kota Malang melakukan normalisasi drainase di berbagai titik. Utamanya jika hujan dengan intensitas tinggi turun.

“Normalisasi oleh satgas ini terus gencar dilakukan setiap hari sehingga ini turut mengoptimalkan dalam upaya pencegahan banjir,” paparnya.

Dandung berharap, pada akhir tahun ini master plan drainase diharapkan bisa selesai. Sehingga hal tersebut dapat digunakan sebagai acuan ke depan untuk menyelesaikan permasalah banjir. Sehingga 2028 diharapkan Kota Malang benar-benar zero dari banjir, tambahnya, seperti yang dicanangkan pimpinan daerah.

Menanggapi ini, Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika menegaskan pengerjan perbaikam drainase tidak asal kebut kerjaan. Tetapi dilakukan dengan optimal dengan pengawasan ketat. Artinya pembangunan tidak sampai mangkrak atau terhenti. Begitu juga dengan saat lelang tender tidak asal memilih rekanan.

“Misal setelah lelang lalu waktu pengerjannya, harus dipantau rutin. Jangan asal asalan. Apalagi yang di kawasan kawasan banjir itu,” jelas Made kemarin.

Politisi PDI Perjuangan (PDIP) itu juga mengatakan agar waktu pengerjaan bisa dilakukan efisien. Karena di beberapa titik lokasi pekerjaan yang dikerjakan saat ini merupakan kawasan padat kendaraan. Sehingga sedikit menghambat lalu lintas kendaraan di sana.

Ia mendorong pekerjaan dilakukan tepat waktu dan tepat spesifikasi konstruksinya. Agar kualitas pekerjaan optimal sehingga tuntas dan tidak lagi mengganggu lalu lintas kendaraan.

“Kami juga minta dinas terkait bisa juga mengedukasi masyarakat. Karena tugas menuntaskan banjir bukan hanya pemerintah dan bukan karena gorong gorongnya saja. Tapi juga edukasi masyarakat tidak lagi jadikan drainase tempat buang sampah,” jelas Made.

Untuk itu Pemkot Malang juga harus menggencarkan program bersih bersih drainase lebih masif lagi. Dan lebih rutin sehingga masyarakat juga lebih banyak terlibat menjaga lingkungannya sendiri dari ancaman bencana banjir. (ica/lim)

Ikuti Juga Berita Malang Hari Ini dan Info seputar Arema FC, Arema dan Aremania di Youtube dan Tiktok Kami

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img