MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Perubahan alat kelengkapan dewan (AKD) DPRD Kota Malang juga merubah dua fraksi. Anggota dewan dari Partai Nasdem dan PSI memilih keluar dari Fraksi Golkar dan bergabung dengan fraksi partai gabungan, Fraksi Damai Demokrasi Indonesia.
Ketua Fraksi Damai Demokrasi Indonesia DPRD Kota Malang Lookh Mahfudz menjelaskan, terbentuknya fraksi baru ini menjadi pematik semangat demokrasi yang sesungguhnya dan mengedepankan musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan politik yang bernuansa kebersamaan dan berkeadilan.
“Fraksi Damai Demokrasi Indonesia diharapkan bukan fraksi dekorasi Indonesia yang hanya berfungsi sebagai ornamen pemanis demokrasi. Berharap Inilah yang dinamakan semangat demokrasi berkemajuan,” kata Lookh Mahfudz kepada Malang Posco Media, kemarin.
Dijelaskannya, Fraksi Damai Demokrasi Indonesia berharap akan menjadi bagian dari perbaikan kinerja anggota dewan secara umum dan akan mendongkrak kualitas kerja. Sehingga menghasilkan produk yang berkualitas yang bisa dirasakan masyarakat Kota Malang, khususnya dalam menggapai makna kesejahteraan bagi semuanya.
“Harapan itu kuat, karena Fraksi DDI ini diperkuat dengan kompetensi personal anggotanya. Kita memiliki banyak SDM yang kompeten di bidangnya yang mewakili unsur profesionalisme,” terangnya.
Ditambahkannya, di Fraksi DDI ada DR. Jose Rizal Joesoef M.Si (PSI) dibidang keuangan komisi B dan Badan Anggaran, DR. Suyadi (Nasdem) di bidang pendidikan menduduki Waka Komisi A, H. Pujianto SE, M.Hum (PAN) menduduki Badan anggaran, H. Imron (Demokrat), master dan pernah menduduki kepala Kemenag di tiga kota kabupaten di Malang Raya. 3 perempuan aktifis sosial Wiwik Sulaiha (Demokrat), Indah Nurdiana, STP (Demokrat), serta seorang pengusaha peternakan Alkasa Sulima Priyantono SE (Perindo). Dan diperkuat seorang aktifis kampus Gagah Soeryo Pamoekti (Nasdem). (ian/aim)