MALANG POSCO MEDIA- Arema FC menahbiskan statusnya sebagai raja pramusim. Tim Singo Edan sukses menambah koleksi trofinya. Yakni Piala Presiden bahkan untuk ketiga kali, setelah sebelumnya pada tahun 2017 dan 2019. Menang atas Borneo FC dengan agregat 1-0 dari dua leg final (1-0 dan 0-0), Minggu (17/7) tadi malam, Alfarizi dkk mewujudkan misi back to back juara (dua kali beruntun) di Tanah Borneo.
Kini prestasi Arema FC pun semakin menjauh dari lawan-lawannya di antara klub kasta Liga 1. Sebab dari lima kali helatan, tiga kali direbut tim Singo Edan. Sedangkan dua lainnya menjadi milik Persib Bandung (2015) dan Persija Jakarta (2018).
Perjalanan back to back juara Singo Edan sejatinya tidaklah mudah. Bahkan mereka nyaris tersingkir karena kalah di laga pertama di babak grup, sekalipun berstatus tuan rumah di Grup D. Arema FC kalah 0-1 di laga pertama sebelum akhirnya bangkit dengan dua kemenangan atas Persik Kediri dan Persikabo 1973.
Di perempatfinal, Arema FC menyingkirkan Barito Putera, tim yang sempat menahan imbang Borneo FC ketika babak penyisihan. Arema FC menang melalui adu tos-tosan, setelah 2×90 menit bermain imbang tanpa gol.
Permainan Tim Singo Edan kian membaik ketika semifinal. Kritikan susah mencetak gol lewat open play, terjawab di markas PSIS Semarang. Tim yang sejatinya lebih diunggulkan lolos karena superioritas di babak penyisihan. Di tangan Arema FC, produktivitas 16 gol PSIS di lima laga sebelumnya, tak terlihat ketika kalah dengan skor 0-2 kala main di Stadion Jatidiri Semarang. Bertekad bangkit di leg kedua, Laskar Mahesa Jenar kembali kalah 1-2 dan tersingkir dengan agregat 1-4.
Meskipun demikian, Pelatih Arema FC Eduardo Almeida menekankan timnya tak boleh jemawa. Di final menurutnya, laga susah harus dihadapi karena melawan Borneo FC, yang di semifinal membantai PSS Sleman dengan agregat 6-0.
Namun Arema FC dengan jeli menutup agresivitas Borneo FC. Dalam dua leg, Matheus Pato yang berstatus top skor turnamen, tak bisa menjebol gawang Adilson Maringa yang akhirnya menjadi pemain terbaik Piala Presiden 2022.
Arema FC pun juara untuk ketiga kalinya, sukses mempertahankan Piala Presiden 2022 untuk tetap di Bumi Arema. Sebelumnya, sejak tahun 2019, praktis tiga tahun piala tersebut bertahan di Kandang Singa dan kini dibawa pulang lagi oleh Alfarizi dkk.
“Target kami untuk menang turnamen. Kami tahu, semua sangat serius dalam turnamen ini,” ujar pelatih Arema FC Eduardo Almeida.
Menurut dia, performa timnya bagus dan kian meningkat di agenda pramusim tersebut. Sehingga ia yakin bahwa Arema FC bisa kembali membawa pulang Piala Presiden.
“Performa kami bagus. Ini bagus bagi kami untik menjadi juara. Trofi ini buat semua yang mendukung perjuangan kami,” bebernya.
Almeida pun menegaskan, kunci juara di turnamen ini adalah ‘work’ alias kerja. Sepanjang turnamen, timnya tak berhenti bekerja untuk mewujudkan final dan trofi. “Satu (kata) kunci kemenangan kami adalah work,” tegas dia.
Di sisi lain, pelatih Borneo FC Milomir Seslija meminta maaf karena timnya gagal menjadi juara. Ia mengakui timnya sudah berusaha keras untuk menang.
“Maaf buat masyarakat Samarinda. Di turnamen ini kami sudah berusaha untuk menang (juara). Tapi kami berbuat kesalahan di leg pertama,” ujarnya.
Menurut dia timnya kurang beruntung dan memuji permainan Arema FC. Ia mengakui pertahanan Tim Singo Edan sangat bagus sehingga dua kali Borneo FC tak bisa menembusnya.
“Selamat buat Arema FC. 90 menit yang seru. Arema bagus dalam bertahan, selamat untuk Arema. Kami kurang beruntung memberikan piala untuk kota ini. Kami akan bekerja keras lagi untuk main di Liga 1,” terangnya. (ley/van)